Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhardiyanto, Herry
dc.contributor.authorUlum, Fajar Fajrul
dc.date.accessioned2015-06-04T03:09:53Z
dc.date.available2015-06-04T03:09:53Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75428
dc.description.abstractTanaman Caisim (Brassica juncea L.) yang dibudidayakan secara hidroponik di dalam rumah tanaman pada umumnya dapat tumbuh dengan baik. Namun, suhu udara di dalam rumah tanaman yang cenderung lebih tinggi dibandingkan di luar rumah tanaman dapat mengakibatkan cekaman bagi tanaman. Untuk mengatasi masalah tersebut, sistem pendinginan daerah perakaran diajukan sebagai sistem yang lebih efisien dibandingkan mendinginkan seluruh udara di dalam rumah tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem pendinginan daerah perakaran untuk budidaya tanaman caisim menggunakan Static Aerated Technique, menganalisis pengaruh pendinginan terhadap pertumbuhan tanaman caisim, dan mengukur konsumsi energi listrik selama periode budidaya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan suhu daerah perakaran yaitu kontrol, 15oC, dan 20oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara pertumbuhan tanaman yang didinginkan dan tidak didinginkan daerah perakarannya. Perlakuan suhu daerah perakaran 20oC menunjukkan hasil produktivitas paling tinggi dibandingkan perlakuan lain. Konsumsi energi pada suhu daerah perakaran 20oC ternyata 14.96 % lebih rendah dibandingkan perlakuan suhu daerah perakaran 15oC.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgricultural Engineeringen
dc.subject.ddcHydroponicen
dc.titleKinerja Sistem Pendinginan Daerah Perakaran Untuk Budidaya Tanaman Caisim Secara Hidroponik Menggunakan Static Aerated Techniqueen
dc.subject.keywordpendinginan daerah perakaranen
dc.subject.keywordrumah tanamanen
dc.subject.keywordhidroponiken
dc.subject.keywordcaisimen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record