Show simple item record

dc.contributor.advisorKinseng, Rilus A.
dc.contributor.authorKarlinda, Ethaliani
dc.date.accessioned2015-05-08T02:39:38Z
dc.date.available2015-05-08T02:39:38Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75096
dc.description.abstractTerjadi peralihan pengelolaan lahan dari Perhutani ke Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP). Peralihan pengelolaan ini menimbulkan konflik yang bersifat tertutup karena lahan Perhutani berubah menjadi lahan konservasi taman nasional. Kemudian, konflik yang sebelumnya tertutup berubah menjadi konflik terbuka dan memanas karena adanya penangkapan salah satu petani Kampung Ciwaluh di lahannya yang berada pada jarak 100 meter sesuai perjanjian bersama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan konflik terjadi antara pengelola TNGGP dengan petani Kampung Ciwaluh. Karakteristik petani yang berhubungan dengan tingkat keterlibatannya dalam konflik yaitu pendidikan, pengalaman organisasi, pendapatan, dan jumlah tanggungan keluarga. Konflik menimbulkan dampak tersendiri bagi petani. Kemudian, dilakukan pengelolaan konflik oleh pihak yang berkonflik maupun pihak ketiga agar terjadi penurunan konflik dan menanggulangi dampak konflik.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcHuman ecologyen
dc.subject.ddcCommunity developmenten
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleKonflik Perluasan Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogoren
dc.subject.keywordaksesen
dc.subject.keywordkonflik SDAen
dc.subject.keywordpetanien
dc.subject.keywordtaman nasionalen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record