Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Bagus Priyo
dc.contributor.advisorTaufik, Epi
dc.contributor.advisorSugita, Purwantiningsih
dc.contributor.authorRahman, Awlia
dc.date.accessioned2015-04-14T02:01:49Z
dc.date.available2015-04-14T02:01:49Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74706
dc.description.abstractWhey merupakan cairan hasil samping dalam pembuatan keju. Produksi whey melebihi jumlah produksi keju itu sendiri. Satu kilogram keju dihasilkan dari penggumpalan 10 liter susu dan menghasilkan 8-9 liter whey. Saat ini whey banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahan tambahan dalam pembuatan pangan. Whey memiliki potensi non pangan, namun saat ini masih belum banyak penelitian mengenai pemanfaatan whey untuk komoditas non pangan. Penelitian ini menggunakan whey hasil samping pembuatan keju mozzarella dan dimanfaatkan sebagai bahan media fermentasi beberapa Bakteri Asam Laktat (BAL), diantaranya Streptococcus thermopilus (St-RRM01) dan Lactobacillus bulgaricus (Lb-RRM01) untuk menghasilkan Whey Yogurt (WY), Lactobacillus plantarum (Lp-RRM01) untuk menghasilkan Whey Dadih (WD), and bulk starter kefir untuk menghasilkan Whey Kefir (WK). Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus merupakan BAL yang biasa digunakan dalam pembuatan yogurt. Lactobacillus plantarum merupakan BAL yang paling banyak ditemukan dalam dadih, dan bulk starter kefir merupakan starter yang dapat digunakan untuk membuat kefir. Yogurt, dadih dan kefir tidak hanya dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan tetapi juga dapat diaplikasikan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Penelitian ini membandingkan ketiga jenis whey fermentasi dengan whey yang tidak difermentasi (kontrol) dan dikaji potensinya sebagai pencegah jerawat dan bahan pencerah kulit. Jerawat terjadi akibat produksi sebum pada kelenjar sebasea yang berlebih. Produksi sebum yang berlebih mengakibatkan keterbatasan akses oksigen pada kulit sehingga memicu pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Senyawa dengan target jerawat harus mampu menghambat pertumbuhan P. acnes, menghambat aktivitas lipase P. acnes dan menghambat stres oksidatif. Dalam kata lain, senyawa atau bahan yang dianjurkan untuk mengontrol jerawat harus memiliki antibakteri, penghambat lipase P. acnes, dan aktivitas antioksidan. Warna kulit sangat dipengaruhi oleh keberadaan melanin. Proses pembentukan melanin pada mamalia melibatkan 2 komponen yaitu oksidasi enzimatik dan nonenzimatik. Oksidasi nonenzimatik dapat dilindungi dengan menambahkan antioksidan, sedangkan oksidasi enzimatik dapat dicegah dengan menghambat enzim tirosinase. Berdasarkan hal tersebut, maka bahan yang diharapkan dapat mencegah pembentukan melanin adalah bahan yang mampu menghambat aktivitas tirosinase dan juga memiliki kandungan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengamati dampak fermentasi whey oleh bakteri St-RRM01 dan Lb-RRM01, Lp-RRM01, dan bulk starter kefir terhadap kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes, menghambat enzim tirosinase, dan kandungan antioksidannya, (2) memperlihatkan potensi non-pangan pada whey, (3) mengetahui jenis whey fermentasi terbaik untuk dijadikan bahan pencegah jerawat dan pencerah kulit. Whey tanpa fermentasi dan perbedaan BAL yang digunakan merupakan perlakuan dalam penelitian. Masing-masing perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah nilai pH, total asam laktat, jumlah BAL, penghambatan pertumbuhan bakteri P. acnes, penghambatan enzim tirosinase, dan aktivitas antioksidan. Metode analisis data menggunakan analisis ragam mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Tukey. Fermentasi whey menggunakan starter St-RRM01 dan Lb RRM01, Lp-RRM01, dan bulk starter kefir dapat menghambat pertumbuhan P.acnes hingga 4 kali lipat, meningkatkan aktivitas antioksidan sampai dengan 34% dan meningkatkan kemampuan penghambatan enzim tirosinase sampai dengan 64.19% jika dibandingkan dengan kontrol (P<0.05). Ketiga jenis whey fermentasi memiliki potensi sebagai bahan pencegah jerawat dan pencerah kulit. WD dan WY memiliki potensi yang sama baik dibandingkan dengan WK untuk bahan pencegah jerawat. WY merupakan whey fermentasi paling berpotensi sebagai bahan pencerah kulit.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAnimal's producten
dc.subject.ddcWheyen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleKajian Potensi Whey Fermentasi Sebagai Bahan Alami Pencegah Jerawat Dan Pencerah Kulit.en
dc.subject.keywordwheyen
dc.subject.keywordPropionibacterium acnesen
dc.subject.keywordtirosinaseen
dc.subject.keywordantioksidanen
dc.subject.keywordpencegah jerawaten
dc.subject.keywordpencerah kuliten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record