dc.description.abstract | Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, rumahtangga buruh tani bekerja di sektor pertanian dan non pertanian dengan melakukan berbagai strategi bertahan hidup. Penelitian dengan metode kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dengan strategi bertahan hidup rumahtangga buruh tani. Karakteristik rumahtangga dilihat dari pendapatan, proporsi anggota rumahtangga bekerja, dan kondisi rumah. Strategi bertahan hidup dibedakan antara nafkah ganda dan migrasi (Strategi I), subsistensi (Strategi II), dan pemanfaatan hubungan sosial (Strategi III). Temuan di lapangan menunjukkan, rumahtangga buruh tani dengan tingkat pendapatan tinggi dan proporsi anggota rumahtangga bekerja tinggi cenderung melakukan Strategi I, rumahtangga dengan kedua karakteristik rendah cederung melakukan Strategi II. Sedangkan apa pun kondisi rumah (baik, buruk) Strategi I tetap menjadi kecenderungan. Penelitian juga menemukan, pemanfaatan hubungan sosial bukan merupakan strategi bertahan hidup yang berdiri sendiri tetapi menjadi penghubung agar rumahtangga buruh tani dapat memanfaatkan strategi bertahan hidup nafkah ganda, migrasi, maupun subsistensi. | en |