Show simple item record

dc.contributor.advisorPrastowo
dc.contributor.advisorMustafril
dc.contributor.authorFachruddin
dc.date.accessioned2015-01-07T04:21:03Z
dc.date.available2015-01-07T04:21:03Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73090
dc.description.abstractTanaman pala merupakan komoditi unggulan Kabupaten Aceh Selatan dalam bidang pertanian. Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu penghasil pala terbesar di Indonesia. Pada tahun 2012 luas lahan pala Kabupaten Aceh Selatan mencapai 14 091 ha dengan produksi 5 192 ton biji pala kering. Kabupaten Aceh Selatan memiliki topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63.45 %, sedangkan dataran hanya sekitar 34.66 % dan 1.84 % berupa kondisi lainnya. Petani pala Kabupaten Aceh Selatan pada umumnya berkebun di lahan terjal dengan penerapan sistem konservasi mekanik 3.12 %. Kabupaten Aceh Selatan memiliki rerata curah hujan bulanan yang sangat tinggi sebesar 281.4 mm/bulan, sehingga memiliki potensi aliran permukaan yang tinggi. Ketersediaan curah hujan yang melimpah pada musim hujan belum dimanfaatkan secara optimal pada musim kemarau. Air hujan sebagian akan menjadi aliran permukaan sehingga tidak bisa dimanfaatkan tanaman secara efektif. Dampak dari terjadinya aliran permukaan yang tinggi akan menyebabkan hilang humus tanah sehingga terjadinya penurunan kesuburan lahan. Penerapan teknik sistem pemanenan air hujan diharapkan akan menjadi teknologi yang efektif dan terjangkau untuk konservasi tanah dan air tanah di lahan pala serta mampu memenuhi kebutuhan air tanaman pala. Desain pemanenan air hujan menyesuaikan dengan kontur lokasi penelitian serta pengamatan aliran permukaan pada saat hujan. Desain sistem pemanenan air hujan pada penelitian ini menggunakan rorak yang dilengkapi saluran peresapan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan desain teknis sistem pemanenan air hujan yang efektif untuk konservasi air tanah dan memenuhi kebutuhan air tanaman pala. Penelitian dilaksanakan pada lahan kebun pala milik pengurus Forum Pala Aceh di Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Indonesia. Penelitian ini dimulai dari Bulan Februari sampai dengan Mei 2014. Tahapan penelitian meliputi mengukur intensitas hujan dari curah hujan harian tertinggi selama 10 tahun terakhir mengunakan persamaan mononobe. Pendugaan laju aliran permukaan menggunakan persamaan matematik metode rasional. Analisis koefisien drainase yang terjadi di lahan berdasarkan data laju aliran permukaan. Pengumpulan data tanaman berupa umur tanaman, jarak tanam, pengamatan zona perakaran tanaman. Pembuatan gambar kontur lokasi penelitian mengunakan Software surfer. Desain teknis pemanenan hujan yang efektif untuk kebun tanaman pala. Pengukuran debit di rorak menggunakan Automatic Water Level Recorder (AWLR). Pengamatan sedimen di rorak di ukur mengunakan mistar. Pengukuran nilai ketinggian muka air tanah di ukur pada sumur masyarakat menggunakan AWLR. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan rorak yang dilengkapi saluran peresapan sangat efektif untuk konservasi tanah dan air yang menampung aliran permukaan ketika hujan serta mengurangi dampak erosi dan menampung sedimentasi sehingga tidak terbawa ke sungai. Pengamatan aliran permukaan di rorak ketika hujan mampu menampung sebagian besar aliran permukaan sebesar 0.03-1.63 liter/detik. Pengamatan sedimen di rorak selama penelitian, rorak tanpa menggunakan mulsa menampung sedimen setinggi 65 mm, sedangkan pada rorak yang menggunakan mulsa menampung sedimen setinggi 35 mm. Desain teknis sistem pemanenan air hujan yang efektif untuk konservasi air tanah dan memenuhi kebutuhan air tanaman pala telah dapat dibuat dengan rincian sebagai berikut: Sistem pemanenan air hujan pada penelitian ini menggunakan rorak yang dilengkapi saluran peresapan. Tata letak rorak dan saluran peresapan menyesuaikan dengan kontur lahan. Dimensi rorak ditentukan sesuai dengan debit aliran permukaan, yaitu kedalaman maksimal 30 cm dengan lebar 40 cm dan panjang 100 cm. Setiap rorak disertai saluran peresapan dari sisi kiri dan kanan dengan panjang 100 cm, dalam 10 cm dan lebar 20 cm. Analisis aliran permukaan teoritis menggunakan persamaan metode rasional yang hanya tepat digunakan untuk luasan DAS kurang 800 ha. Oleh karena itu disarankan untuk menganalisis aliran permukaan dengan menggunakan alat Automatic Water Level Recorder pada setiap rorak. Pendekatan analisis koefisien drainase perlu di hitung disetiap lahan pala yang akan dibangun rorak dan saluran peresapan. Desain rorak dan saluran peresapan perlu diaplikasikan pada seluruh kebun pala di Kabupaten Aceh Selatan mengingat kebun pala masyarakat berada di daerah berlereng yang termasuk daerah aliran sungai bagian hulu.en
dc.language.isoid
dc.titleRancang Bangun Pemanenan Air Hujan Pada Kebun Pala Di Kabupaten Aceh Selatanen
dc.subject.keywordaliran permukaanen
dc.subject.keywordpemanenan hujanen
dc.subject.keywordkoefisien drainaseen
dc.subject.keywordtanaman palaen
dc.subject.keywordsistem zero runoff.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record