Pengaruh pengembangan wisata bahari terhadap aktivitas perikanan dan strategi nafkah nelayan Tanjung Benoa
Abstract
Pariwisata bahari Tanjung Benoa telah menjadi tujuan water sport bagi masyarakat dunia. Berbagai upaya pembangunan dan pengembangan menjadikan daerah ini mengalami perubahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kompleksitas wisata bahari Tanjung Benoa, aktivitas perikanan, dan bentuk- bentuk strategi nafkah nelayan. Hasil penelitian membuktikan bahwa daerah wisata bahari Tanjung Benoa berada pada status kompleksitas tinggi. Kompleksitas tersebut mengakibatkan perubahan pada ekosistem perairan Tanjung Benoa. Sebagai akibat, nalayan yang sumber ekonomi kehidupannya bersandar pada sumber daya laut, harus melakukan berbagai perubahan pada aktivitas penangkapan agar lebih efektif dan efisien. Dampak yang harus dialami nelayan adalah penurunan kualitas dan kuantitas hasil tangkapan serta intensitas penangkapan. Maka, sebagai upaya bertahan hidup nelayan mensiasati kebutuhan ekonominya dengan melakukan berbagai bentuk strategi nafkah yaitu, strategi waktu, pola nafkah ganda, menggadaikan aset, memanfaatkan jaringan sosial, dan memobilisasi SDM keluarga. Tanjung Benoa marine tourism is now preferred as popular water sport destination for people around the world. Various and rapid construction and development efforts has made this area faced a significant changes. This research aims to know the complexity of marine tourism in Tanjung Benoa, fishing activity, and form of fishers livelihood strategy. The assessment of the research of changes in marine tourism area of Tanjung Benoa is pointing on the status of high complexity. Thus complexity impacts to changes in marine ecosystems waters of Tanjung Benoa. As a result, fishers in which their economic source for life income rely on marine resources, have to make a few changes in fishing activities in order to more effective and efficient. The impact due to this condition is the reduction of quality and quantity on the catch, as well in the reduction of fishing intensity. Therefore, as an effort to anticipate the needs of fishers survive, they are forced to undertake various forms of economic livelihood strategies, such as time strategy, pattern double income, assets mortaged, utilizing social networking, and mobilization of family members.