Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu, Winiati P
dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani
dc.contributor.authorRahayu, Dwi
dc.date.accessioned2014-12-12T02:08:14Z
dc.date.available2014-12-12T02:08:14Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71305
dc.description.abstractFusarium verticillioides adalah spesies Fusarium yang dominan dalam memproduksi fumonisin pada produk-produk pertanian. Fumonisin B1 (FB1) merupakan fumonisin yang paling banyak ditemukan di alam dan paling toksik dibandingkan jenis fumonisin lainnya. Faktor ekstrinsik utama yang mempengaruhi pertumbuhan F. verticillioides dan produksi fumonisin adalah suhu dan kelembaban (De la Campa et al. 2005). Kontaminasi FB1 pada produk pertanian tidak hanya dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis karena kehilangan hasil panen dan penolakan produk di pasar, dan juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pencegahan kontaminasi FB1 pada bahan pangan dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan mikroba antagonis seperti S. cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan suhu dan kelembaban relatif terhadap ketahanan hidup F. verticillioides BIO 957 dan produksi FB1, serta menguji kemampuan S. cerevisiae ATCC 9376 untuk mengendalikan pertumbuhan F. verticillioides BIO 957. Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah pengujian pengaruh suhu 20, 30 dan 40 oC dengan kelembaban relatif 70, 80 dan 90% terhadap pertumbuhan F. verticillioides BIO 957 pada media laboratorium (CDA) dan media pangan (jagung dan kedelai). Tahap kedua adalah pengujian pengaruh suhu dan kelembaban relatif terhadap pembentukan FB1 pada jagung dan kedelai. Tahap ketiga adalah pengujian pengendalian pertumbuhan F. verticillioides BIO 957 dengan menggunakan S. cerevisiae ATCC 9376. Pertumbuhan kapang toksigenik F. verticillioides BIO 957 paling tinggi pada media CDA, jagung dan kedelai terjadi pada kondisi suhu 30 oC dengan kelembaban relatif 90%. Konsentrasi FB1 paling tinggi pada jagung dan kedelai yang dikontaminasi F. verticillioides BIO 957 yaitu sebanyak 374 dan 67 ppb, terjadi pada kondisi suhu 30 °C pada jagung dan 20 °C pada kedelai, keduanya pada kelembaban relatif 90%. Pada kondisi suhu 40 °C dengan kelembaban relatif 70, 80 dan 90% F. verticillioides BIO 957 tidak mampu tumbuh, sehingga pembentukan FB1 dapat dihindari. Pertumbuhan F. verticillioides BIO 957 dapat dihambat oleh S. cerevisiae ATCC 9376 sebesar 44, 44 dan 38% pada masingmasing media CDA, jagung dan kedelai.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFood Scienceen
dc.subject.ddcF.Fusarium verticilliodesen
dc.subject.ddc2013en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePertumbuhan Fusarium verticillioides BIO 957 dan Produksi Fumonisin B1 pada Suhu dan Kelembaban Relatif Berbeda serta Pengedalian Pertumbuhannya oleh Saccharomyces cerevisiae ATCC 9376en
dc.subject.keywordFB1en
dc.subject.keywordF. verticillioides BIO 957en
dc.subject.keywordkelembaban relatifen
dc.subject.keywordS. cerevisiae ATCC 9376en
dc.subject.keywordsuhuen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record