Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprehatin
dc.contributor.authorKoswara, Deni
dc.date.accessioned2013-07-22T07:28:02Z
dc.date.available2013-07-22T07:28:02Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64812
dc.description.abstractJawa Barat sebagai salah satu sentra agribisnis peternakan sapi perah merupakan salah satu produsen susu terbesar tingkat nasional. Pengelolaan peternakan sapi perah masih dilakukan secara skala kecil terlihat dari sebagian besar peternak sapi perah rata-rata hanya memiliki 2-3 ekor dengan produktivitas ternak rata-rata di bawah 12 liter/ekor/hari. Peranan lembaga kelompok tani dalam pengembangan peternakan sapi perah sangat penting yaitu dalam hal peningkatan kemampuan petani, ketersediaan bibit sapi unggul, akses dan ketersediaan modal serta pemasaran hasil ternak berupa susu segar. Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah salah satu gabungan kelompok tani yang dibentuk berdasarkan keinginan anggota kelompok tani dengan tujuan meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Pada tahun 2007, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri telah menjalin kerjasama dengan pihak IPS (Industri Pengolah Susu), yaitu PT Indolakto. Adanya peningkatan permintaan susu dari PT Indolakto sebesar 20 ton per hari membuat Gapoktan berupaya untuk memenuhi kebutuhan para peternak anggota Gapoktan. Oleh karena itu, dengan adanya Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap anggota Gapoktan sehingga merangsang anggota untuk meningkatkan partisipasinya. Adanya peningkatan partisipasi anggota Gapoktan diharapkan berdampak positif terhadap kinerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah 1) mengukur tingkat partisipasi anggota dan manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri; 2) mengukur hubungan antara tingkat partisipasi anggota dengan manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri; dan 3) menganalisis dampak partisipasi anggota terhadap kinerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri di bidang organisasi dan usaha. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari sampai Februari 2011. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif untuk melihat kinerja kelompok dari segi organisasi dan usaha. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat partisipasi dan manfaat yang diterima anggota kelompok digunakan analisis kuantitatif. Hubungan korelasi antara manfaat dengan tingkat partisipasi anggota digunakan analisis korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah jaminan pemasaran susu segar yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama antara Gapoktan dengan PT Indolakto mengenai jaminan pemasaran susu dengan kualitas yang sudah ditentukan. Sebagian besar responden anggota Gapoktan merasakan jaminan harga yang ditetapkan Gapoktan. Harga yang ditetapkan memberikan manfaat ekonomi kepada anggota Gapoktan dalam hal peningkatan pendapatan. Tingkat partisipasi anggota Gapoktan di bidang organisasi dinilai tinggi untuk hadir dalam Rapat Anggota karena sebagian besar responden anggota Gapoktan menyatakan kehadiran lebih dari 75%. Akan tetapi dalam hal keaktifan 3 memberikan saran dan kritik pada saat Rapat anggota termasuk ke dalam kategori sedang. Tingkat pendidikan dan rendahnya kepedulian menjadi penyebab ketidakaktifan anggota memberikan saran dalam Rapat Anggota. Partisipasi anggota Gapoktan dalam memanfaatkan usaha dinilai cukup tinggi. Hal ini dikarenakan peternak anggota Gapoktan memperoleh jaminan pemasaran dan hasil produksi susu peternak anggota Gapoktan. Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dengan partisipasi organisasi. Hubungan yang kuat diantara keduanya terlihat dari nilai korelasi manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota di bidang organisasi adalah sebesar 0,592. Hal ini menunjukkan semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota maka keinginan untuk berpartisipasi dalam organisasi semakin tinggi. Untuk hubungan antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang usaha mempunyai nilai korelasi 0,393. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa ada hubungan korelasi akan tetapi hubungan antara keduanya bersifat lemah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota maka tidak secara signifikan akan meningkatkan partisipasi anggota di bidang usaha. Hubungan antara manfaat sosial dengan partisipasi di bidang organisasi dan usaha terdapat hubungan yang lemah. Hubungan yang lemah diantara keduanya terlihat dari nilai korelasi manfaat sosial dengan partisipasi dan usaha masing-masing adalah sebesar 0,453 dan 0,223. Kinerja Gapoktan dari segi organisasi dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari telah disusunnya struktur organisasi sesuai dengan tujuan organisasi sehingga pengurus dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Perangkat organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan asisten manajer serta dibantu beberapa kepala unit departemen. Pertemuan/rapat dalam kelompok baik antara pengurus maupun dengan anggota semakin sering dilakukan secara berkala. Pertemuan anggota kelompok ini dilakukan untuk menyusun rencana kerja yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama. Kinerja Gapoktan dari segi usaha baik likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas diperoleh hasil bahwa Gapoktan mampu memfasilitasi kegiatankegiatan usaha anggotanya. Berdasarkan hasil dari segi likuiditas, pada tahun 2010 terjadi peningkatan rasio lancar yang sebelumnya 3,1 menjadi 4,6. Hal ini terjadi karena aktiva lancar tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan hutang lancar yang mengalami penurunan. Selanjutnya, kinerja rasio posisi kas pada tahun 2010 juga mengalami peningkatan dari 0,6 menjadi 1,1 yang melampaui standar rasio posisi kas (0,4). Hasil analisis solvabilitas untuk rasio total hutang baik tahun 2009 maupun tahun 2010 memiliki nilai rasio yang sama yaitu 0,6 dengan standar (0,5). Hal yang sama juga terjadi pada hasil rasio total hutang terhadap modal sendiri yang mempunyai nilai rasio berada diatas standar (1,0) yaitu 1,6. Analisis rentabilitas untuk rasio laba usaha terhadap total aktiva mengalami penurunan pada tahun 2010 (0,49), walaupun nilai rasionya di atas standar rasio tapi masih di bawah rasio dari tahun sebelumnya yaitu 0,66. Nilai rasio laba usaha terhadap modal sendiri pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu 1,29 dibandingkan tahun 2009 yaitu 1,72.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePartisipasi Anggota dan Kinerja Gabungan Kelompok Tani Agropurna Mitra Mandiri di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record