Show simple item record

dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.authorSari, Alfianti
dc.date.accessioned2013-07-22T06:17:07Z
dc.date.available2013-07-22T06:17:07Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64798
dc.description.abstractUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting. UMKM berperan dalam mengatasi masalah perekonomian Indonesia, khususnya dalam mengurangi pengangguran dengan menyediakan kesempatan kerja. Menurut Kementrian UMKM dan Koperasi 2010, pada tahun 2009 UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 96.211.332 orang dan pada tahun 2008 sebesar 94.024.278 orang. UMKM juga berkontribusi dalam penciptaan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2009, peran UMKM terhadap penciptaan nilai PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 tercatat sebesar 58,17 persen dari total PDB nasional. UMKM tersebut yang berkontribusi paling banyak adalah usaha mikro. Usaha mikro yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB dan mengurangi pengangguran sebagian besar terdapat pada sektor agribisnis (tidak hanya sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tetapi juga sebagian besar dalam sektor perdagangan, hotel dan restoran serta industri pengolahan). Masalah utama dalam sektor agribisnis mikro terutama sektor pertanian yaitu kurangnya permodalan petani. Lembaga perbankan sangat berperan dalam hal ini, akan tetapi seperti yang kita ketahui petani sangat sulit meminjam modal di bank. Kekurangan-kekurangan ini dapat diatasi oleh lembaga keuangan yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ada hingga pelosok kecamatan. BRI memiliki dua program kredit yaitu Kupedes merupakan kredit komersial untuk UMKM dan KUR Mikro yang merupakan kredit yang bekerjasama dengan pemerintah. Meskipun kedua program ini berasal dari lembaga keuangan yang sama, tetapi memiliki performa pengembalian yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada BRI Unit Cibungbulang, Bogor. Data yang digunakan terbagi kedalam dua bagian yaitu data primer dan sekunder. Data primer berupa informasi yang diperoleh melalui diskusi dengan pihak manajemen BRI Unit Cibungbulang dan didapat secara langsung dari responden yang menjadi sampel yaitu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI Unit Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian KUR Mikro dan Kupedes pada BRI Unit Cibungbulang. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap kelancaran pengembalian KUR Mikro adalah jangka waktu pengembalian dan tingkat pendidikan. Dari hasil output dapat dijelaskan bahwa semakin lama jangka waktu pengembalian kredit maka peluang kelancarannya semakin kecil karena arah yang dimiliki bertanda negatif. Hal ini dikarenakan variabel jangka waktu pengembalian KUR Mikro disesuaikan dengan perputaran uang yang dimiliki nasabah. Pada umumnya sektor perdagangan yang perputaran uangnya lebih cepat sehingga jangka waktu yang lebih singkat merupakan yang terbaik. Dari hasil output juga dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan nasabah maka peluang kelancaran iii pengembalian kredit semakin kecil. hal tersebut dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan nasabah maka nasabah mengetahui bahwa KUR Mikro merupakan kredit pemerintah tetapi pengetahuan tersebut tidak dipahami secara mendalam. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap kelancaran pengembalian Kupedes yaitu faktor jumlah tanggungan keluarga. Faktor jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap peluang kelancaran pengembalian kredit yaitu semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka peluang kelancaran pengembalian kredit semakin kecil. Variabel jumlah tanggungan keluarga proyeksi dari konsumsi rumah tangga. Pada umumnya usaha mikro merupakan home industry sehingga peran keluarga sangat berpengaruh. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin besar pengeluaran rumah tangga maka pendapatan bersih rumah tanggapun semakin kecil. hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah tunggakan Kupedes. Saran yang dapat diajukan bagi PT. BRI Unit Cibungbulang diantaranya : Pertama, pihak BRI Unit Cibungbulang dalam memilih debitur KUR Mikro sebaiknya lebih memperhatikan tingkat pendidikan nasabah dan jangka waktu pengembaliannya. Kedua, pihak BRI Unit Cibungbulang dalam memilih debitur Kupedes harus lebih memerhatikan faktor jumlah tanggungan keluarga. Ketiga, Sebaiknya diadakannya pendampingan usaha dan monitoring dari pihak BRI.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) (Studi Kasus: BRI Unit Cibungbulang, Bogor)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record