Show simple item record

dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorUtami, Widya Retno
dc.date.accessioned2013-07-22T02:57:20Z
dc.date.available2013-07-22T02:57:20Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64781
dc.description.abstractMushrooms are vegetables that are frequent and easy to consume. Mushrooms as a vegetable plants have several types, with different shapes and benefits. In carrying white oyster mushroom farms affected by the technology used to run the production process . Technology in running white oyster mushroom farm is divided into traditional technology and modern technology. The purpose of this study was to determine the costs, farm income and farm efficiency baglog white oyster mushroom and oyster mushroom farm fresh white oyster mushroom among farmers who use traditional technologies and farmers who use modern technology. Costs incurred in the farming baglog and fresh oyster mushrooms using modern technologies have lower costs and earned income for farming baglog Rp246 519.93 and Rp1 341 376.55 for farm fresh oyster mushrooms. Baglog farming and fresh oyster mushrooms using modern technology also has a more efficient value is the value of R / C at 1.18 and 3.40.en
dc.description.abstractTomat merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang menghasilkan nilai ekonomis dan strategis. Harga tomat yang fluktuatif dan marjin tataniaga yang cukup besar membuat nilai farmer’s share menjadi relatif kecil. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai efisiensi tataniaga tomat untuk mengetahui gambaran tataniaga tomat secara komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi saluran, fungsi, lembaga, dan struktur pasar pada sistem tataniaga tomat, serta menganalisis efisiensi operasional tataniaga tomat dengan pendekatan marjin tataniaga, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Pengamatan dan wawancara dilakukan kepada petani di Desa Gekbrong dengan metode purposive sampling, sedangkan metode snowball sampling dilakukan kepada lembaga tataniaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 saluran tataniaga dengan lembaga, fungsi, dan struktur pasar yang berbeda pada setiap salurannya. Secara umum, analisis efisiensi operasional menyatakan bahwa semua saluran tataniaga tomat belum efisien. Kondisi ini terlihat terutama dari ketidakadilan harga pada petani yang posisi tawarnya lemah. Selain itu dalam mekanisme penentuan harga petani hanya bertindak sebagai penerima harga. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat diperlukan dalam mendukung peran kelompok tani untuk mencapai efisiensi tataniaga tomat.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectmodern technologyen
dc.subjecttraditional technologyen
dc.subjectfresh oyster mushroomen
dc.subjectoyster mushroom baglogen
dc.titleAnalisis Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Berdasarkan Perbedaan Teknologi (Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record