Show simple item record

dc.contributor.advisorHarmini
dc.contributor.authorCandraningtyas, Rr. Miranti
dc.date.accessioned2013-06-03T02:16:28Z
dc.date.available2013-06-03T02:16:28Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63930
dc.description.abstractNilai kontribusi subsektor hortikultura terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional terus mengalami peningkatan dari Tahun 2007 hingga Tahun 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor hortikultura merupakan subsektor yang mempunyai prospek baik di masa mendatang sehingga dapat diandalkan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Komoditas hortikultura yang mengalami peningkatan cukup tajam adalah komoditas tanaman hias atau florikultura. Laju pertumbungan share subsektor tanaman hias pada Produk Domestik Bruto (PDB) hortikultura bernilai positif yang berarti terjadi peningkatan pada komoditi tersebut sebesar 0,87 persen per tahun. Diantara jenis komoditas tanaman hias, bunga potong memiliki peluang yang cukup besar, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Salah satunya adalah krisan, krisan potong mempunyai peluang pasar yang sangat luas. Dari proyeksi ekspor krisan pada Tahun 2007 diperkirakan mencapai US $ 15.000.000 (BPS, 2005). Meski demikian, hingga saat ini pasokan krisan belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, sebagai salah satu sentra produksi krisan potong di Jawa Barat memiliki potensi lahan dan agroklimat yang mendukung sebagai daerah pengembangan komoditas pertanian tersebut. Namun jumlah permintaan akan krisan potong yang semakin meningkat belum sepenuhnya terpenuhi oleh produksi di Kecamatan Sukaresmi. Oleh karena itu muncul keinginan petani untuk meningkatkan skala usaha. Selain itu masyarakat sekitar pun tertarik untuk ikut mengusahakan krisan potong mengingat masih terbukanya peluang pasar komoditas khas Kecamatan Sukaresmi itu. Namun keinginan petani dan masyarakat terbentur adanya kendala modal sehingga diperlukan analisis kelayakan usaha yang dilakukan melalui aspek non finansial dan aspek finansial. Ketidakpastian akan dapat menimbulkan perubahan-perubahan yang mampu mempengaruhi kelayakan terutama dari aspek finansial. Perubahanperubahan yang mungkin terjadi antara lain penurunan harga jual krisan potong dan peningkatan harga input variabel. Untuk melihat kondisi kelayakan usaha dengan adanya perubahan tersebut maka perlu dilakukan analisis sensitivitas pada usaha komoditas pertanian ini. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kelayakan usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi pada aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, serta aspek lingkungan, (2) menganalisis kelayakan usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi pada aspek finansial, (3) menganalisis sensitivitas kelayakan usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi bila terjadi perubahan harga jual krisan potong dan harga beli bibit dengan menggunakan analisis switching value.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis kelayakan usaha budidaya krisan potong di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjuren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record