Evaluasi Penambahan Ekstrak Ciplukan (Physalis angulata) dalam Air Minum terhadap Daya Hambat Bakteri Salmonella typhimurium dan Performa Puyuh (Coturnix coturnix japonica) 0-4 Minggu
Abstract
Tanaman ciplukan merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif imbuhan pakan. Tanaman ini mempunyai senyawa aktif polifenol dan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium dan diduga dapat menggantikan colistin sebagai antibiotik untuk meningkatkan pertumbuhan. Penggunaan ciplukan sebagai tanaman herbal dapat mengatasi beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh antibiotik, diantaranya resistensi ternak terhadap jenis-jenis mikroorganisme tertentu dan residu dari antibiotik yang akan terbawa dalam produk ternak seperti daging, susu, serta telur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak ciplukan terhadap Salmonella typhimurium dan performa puyuh. Ciplukan yang digunakan adalah bagian daun, batang, dan akar. Ekstrak ciplukan diperoleh dari tanaman ciplukan yang dikeringkan, kemudian direbus selama 26 menit. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 32 ekor burung puyuh, sehingga total puyuh yang digunakan 384 ekor. Perlakuan yang diberikan yaitu R1 (air minum + vitamin), R2 (air minum + ekstrak ciplukan sebanyak 5% dari kebutuhan air minum puyuh setiap minggunya), R3 (air minum + ekstrak ciplukan sebanyak 10% dari kebutuhan air minum puyuh setiap minggunya).