Pengaruh Lama Fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae terhadap Protein Kasar dan Serat Kasar Ampas Sagu (Metroxilon rumphii)
Abstract
Metroxilon rumphii adalah salah satu jenis sagu yang paling banyak tumbuh di Papua dan cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan tepung sagu maka semakin banyak limbah yang dihasilkan. Salah satu limbah dari pengolahan tepung sagu yang berpotensi sebagai pakan ternak adalah ampas sagu. Ampas sagu belum digunakan secara optimal karena kandungan proteinnya yang rendah. Untuk itu dibutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan kandungan protein. Salah satu teknologi yang umum digunakan adalah teknologi fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh lama fermentasi ampas sagu dengan Rhizopus oryzae terhadap kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar dalam kaitannya untuk mencari alternatif pengadaan bahan pakan ternak yang murah dan berkualitas baik. Pada fermentasi ampas sagu (Metroxilon rumphii) ini ada penambahan urea sebesar 3 % dan mineral zeolit sebesar 2,5 %. Urea berguna untuk menjadi sumber N kapang dan zeolit berfungsi untuk mengikat N agar lebih efisien serta memberi asupan beberapa mineral untuk kebutuhan kapang. Perlakuan yang dicobakan meliputi (R0= 0 hari atau tanpa fermentasi, R1=lama fermentasi 4 hari, R3= lama fermentasi 8 hari dan R4= lama fermentasi 12 hari). Parameter yang diamati meliputi pengamatan intensitas pertumbuhan kapang, kandungan nutrien ampas sagu, yaitu: kandungan protein kasar dan serat kasar. Rancangan yang digunkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan fermentasi ampas sagu-urea-zeolit menggunakan Rhizopus oryae pada lama fermentasi 8 hari mempunyai kandungan protein kasar paling tinggi dibandingkan dengan hasil fermentasi hari ke 4 dan ke 12. Kandungan serat kasar tertinggi terjadi pada lama fermentasi 12 hari. Fermentasi ampas sagu-urea-zeolit menggunakan Rhizopus oryzae selama 8 hari memiliki kandungan protein lebih baik dari fermentasi hari ke 4 dan 12. Lama fermentasi 4 hari terbaik bila didasarkan pada kandungan serat kasarnya.