Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.authorSitungkir, Ercilia
dc.date.accessioned2013-04-30T02:15:12Z
dc.date.available2013-04-30T02:15:12Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63076
dc.description.abstractJamur adalah jenis sayuran yang dikonsumsi sebagai makanan atau sebagai obat-obatan. Menurut Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia, permintaan jamur terus meningkat, berapapun yang diproduksi oleh petani habis terserap. Kenaikan produksinya sekitar 20-25 persen per tahun. Potensi jamur Indonesia dapat juga dilihat dari besarnya permintaan dari pasar luar negeri. Namun, saat ini tingginya permintaan jamur tidak dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri. Produksi jamur Indonesia hanya mampu memenuhi 50 persen dari permintaan pasar dalam negeri, belum lagi ditambah permintaan dari pasar luar negeri. Tingkat penawaran jamur yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat permintaannya disebabkan karena ketidakberdayaan industri jamur nasional. Banyak faktor yang menyebabkan ketidakberdayaan industri jamur di Indonesia dan dapat diduga bahwa risiko dalam pengusahaan jamur adalah besar. Salah satu produsen jamur tiram putih yang berhasil sampai saat ini dan terletak di wilayah Kabupaten Bogor adalah Rimba Jaya Mushroom (RJM). Usaha ini memproduksi baglog dan jamur tiram putih. Risiko yang paling utama dihadapi oleh usaha RJM adalah risiko produksi. Kerugian akibat risiko produksi yang dialami adalah terjadinya penurunan kualitas serta kuantitas hasil panen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis sumber-sumber risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih di RJM dan (2) menganalisis upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi risiko pada setiap tahapan proses produksi jamur tiram putih di RJM. Usaha RJM berlokasi di Jl. Raya Puncak Gadog Pandansari RT 01/04 Ciawi-Bogor. Waktu penelitian adalah selama bulan Juni-Juli 2012. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi tentang gambaran umum perusahaan, sumber-sumber risiko yang terjadi pada proses produksi jamur tiram putih, dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengantisipasi setiap risiko. Beberapa sumber risiko produksi yang memberi kerugian potensial bagi usaha RJM, diantaranya adalah bahan baku serbuk kayu yang kasar, pencampuran bahan baku tidak merata, baglog kurang padat, pengikatan plastik media tanam longgar, kematangan baglog tidak sempurna, peralatan, tempat, dan tenaga kerja tidak higienis, kesalahan penyusunan baglog ke rak-rak kumbung inkubasi, dan serangan hama di kumbung inkubasi dan kumbung pertumbuhan. Berdasarkan jumlah baglog yang rusak dan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko tersebut, maka risiko yang paling besar adalah risiko yang disebabkan kematangan baglog tidak sempurna pada tahap sterilisasi baglog. Risiko ini terjadi setiap kali produksi dilakukan dan nilai kerugiannya lebih besar dari sumber risiko lainnya. Dalam hal ini perusahaan dapat lebih fokus untuk mengantisipasi risiko tersebut agar kerugian yang diakibatkan dapat berkurang.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Sumber-Sumber Risiko pada Proses Produksi Jamur Tiram Putih (Studi Kasus: Usaha Rimba Jaya Mushroom, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record