dc.description.abstract | Bungkil biji jarak dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena merupakan sumber protein bagi ternak ruminansia dengan PK berkisar 50-58% (Aderibigbe et al., 1997), ketersediaannya banyak dan tidak bersaing dengan manusia. Selain mengandung protein tinggi, bungkil biji jarak pagar juga mengandung zat antinutrisi dan toksin yang dapat menghambat proses pencernaan ternak. Toksin yang terkandung dalam bungkil biji jarak pagar adalah curcin, lectin, flavonoids, vitexin, isovitexin dan 12-deoxyl-16-hydroxyphorbol (Aregheore et al., 2003). Toleransi ternak kambing dan domba terhadap zat antinutrisi dalam bungkil biji jarak pagar ini belum diketahui sehingga perlu adanya penelitian tentang level pemberian ekstrak antinutrisi pada ransum ternak domba dan kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari toleransi mikroba rumen kambing dan domba terhadap ekstrak antinutrisi yang ditambahkan ke dalam ransum berdasarkan fermentabilitas dan kecernaan in vitro. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, dan Laboratorium Terpadu, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 x 4 x 2 dengan 3 ulangan dan dilakukan dua kali (duplo). Faktor A adalah cairan rumen ternak kambing dan domba. Faktor B adalah tingkat pemberian ekstrak antinutrisi bungkil biji jarak pagar dalam ransum yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% (v/b). Faktor C adalah waktu inkubasi 0 dan 3 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA), perbedaan antar perlakuan diuji dengan ortogonal kontras. | en |