Respon Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Dikontaminasi Radikal Bebas terhadap Pemberian Tepung Delima (Punica granatum L.) sebagai Sumber Antioksidan
Abstract
Saat ini keberadaan peternakan tidak hanya terdapat di daerah pedesaan, namun juga telah banyak berdiri di daerah perkotaan. Keberadaan peternakan di tengah kota perlu mendapatkan perhatian yang lebih dalam hal manajemen pemeliharaan ternaknya, karena saat ini kota-kota besar seperti Jakarta tercatat memiliki tingkat polusi tinggi yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan ternak. Kesehatan ternak yang terganggu akan berdampak pada menurunnya atau rendahnya produksi yang dihasilkan dari ternak tersebut. Polusi yang semakin hari jumlahnya semakin bertambah itu merupakan sumber radikal bebas. Radikal bebas merupakan suatu atom, molekul, atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh dapat disebabkan oleh hasil samping proses oksidasi, olahraga yang berlebihan dan terkena serangan polusi lingkungan dari asap rokok, kendaran bermotor dan radiasi. Akibat dari radikal bebas dalam jumlah besar adalah gangguan produksi DNA, lapisan lipid pada dinding sel, pembuluh darah, produksi prostaglandin, kerusakan sel dan mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel, sehingga menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengatasi masalah radikal bebas dapat digunakan bahan yang mengandung antioksidan. Antioksidan didefinisikan sebagai inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil.