dc.description.abstract | Pedet merupakan ternak muda yang kurang mampu dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya. Pada periode awal, pencernaan hanya terjadi di dalam alat pencernaan pasca rumen. Pencernaan fermentatif oleh mikroba masih sangat terbatas karena mikroba dalam rumen pedet belum berkembang sempurna sehingga pedet belum mampu memanfaatkan nutrien selain susu. Keterbatasan kemampuan pencernaan fermentatif dapat mempengaruhi konsumsi pakan, produktivitasnya dan kondisi fisiologis nya jika pakan non-susu mulai diberikan sebagai pengganti susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi bakteri selama periode menyusu terhadap status fisiologis, pertumbuhan, konsumsi dan kadar Co dalam darah pada pedet peranakan FH lepas sapih. Perlakuan pada periode pra sapih yaitu kontrol (P0) dan pemberian inokulasi isolat bakteri pencerna serat (P1). Selama periode pra sapih pedet diberi susu dan calf starter. Pada saat memasuki periode lepas sapih, inokulasi isolat bakteri pencerna serat dihentikan. Kedua kelompok pedet mendapatkan pakan pertumbuhan yang sama dan disuplementasi Co. Pedet dipelihara di dalam kandang individu beralaskan kayu dengan peralatan berupa wadah pakan, wadah minum, stopwatch, timbangan, dan termometer digital. Setiap pagi dan sore, pedet diberi makan dan minum ad libitum. Suhu dan kelembaban kandang diukur setiap hari pagi dan sore. Setiap minggu pada pagi dan sore hari, dilakukan pengukuran terhadap suhu rektal, laju respirasi, dan denyut jantung. Data hasil pengamatan dibandingkan secara statistik menggunakan t-Test. | en |