Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmakusuma, Juniar
dc.contributor.authorSukmawan, Dhida Praja
dc.date.accessioned2013-02-11T07:56:53Z
dc.date.available2013-02-11T07:56:53Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60652
dc.description.abstractGlobalisasi perdagangan dunia yang salah satunya ditandai dengan era perdagangan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) tahun 2010 membawa dampak pada terciptanya suatu kondisi industri yang semakin luas dan kompetitif pada negara-negara yang tergabung dalam bagian perdagangan tersebut. Penghapusan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan non-tarif, proteksi, serta peraturan-peraturan lain yang dinilai menghambat masuknya arus investasi asing merupakan ancaman besar bagi perusahaan pada industri dalam negeri. Di sisi lain, kondisi tersebut sekaligus merupakan peluang besar bagi perusahaan untuk memasuki pasar ekspor luar negeri. Salah satu industri di Indonesia yang telah berkontribusi bagi PDB Indonesia serta telah memanfaatkan peluang ekspor di pasar luar negeri adalah sub-sektor kehutanan. Perum Perhutani merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam industri kehutanan Indonesia. Perum Perhutani dituntut untuk memerankan tiga fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi, sosial, dan ekologi. Pengelolaan sumberdaya hutan di Perum Perhutani secara garis besar terbagi ke dalam dua kelas perusahaan (KP), yaitu KP Jati dan KP Rimba. Hutan yang dikelola umumnya didominasi KP Jati 1.240.558 hektar (50,73 persen). Sejak tahun 2005, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Direksi Perum Perhutani Nomor : 554/Kpts/Dir/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Struktur Organisasi Perum Perhutani telah didirikan Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Pemasaran Kayu Perum Perhutani yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha bisnis perusahaan secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dengan inti pemasaran kayu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Perum Perhutani KBM Pemasaran Kayu I Cirebon, yaitu Kabupaten Indramayu, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan Maret 2010 sampai bulan Mei 2010. Teknik yang dipakai dalam penentuan sampel yaitu teknik non-probability sampling. Penentuan sampel atau responden internal dilaksanakan dengan menggunakan cara purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden yang dimaksud memiliki kemampuan dan wewenang dalam merumuskan kebijakan termasuk strategi pemasaran perusahaan, sedangkan responden eksternal terdiri atas satu orang ahli di bidang strategi pemasaran ditambah dengan 30 responden konsumen pembeli kayu bundar jati yang dikelompokkan (cluster random sampling) berdasarkan saluran mekanisme penjualan. Perincian formulasi strategi terdiri atas tahap pengumpulan data (Matriks IFE dan EFE), tahap analisis (Matriks IE dan SWOT, dan tahap pengambilan keputusan (Matriks QSP). ...en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleStrategi Pemasaran Kayu Bundar Jati (Tectona grandis) pada Perum Perhutani KBM Pemasaran Kayu I Cirebon Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record