Show simple item record

dc.contributor.advisorFausia, Lusi
dc.contributor.authorQurrota A’yun
dc.date.accessioned2013-02-07T07:24:43Z
dc.date.available2013-02-07T07:24:43Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60488
dc.description.abstractHortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia karena sebagian besar jenis komoditas ini merupakan kebutuhan pokok yang melengkapi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan vitamin dan mineral. Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai komersial cukup tinggi adalah sayuran karena dikonsumsi setiap saat. Bawang daun merupakan salah satu sayuran yang memiliki potensi pasar cukup baik. Nilai ekspor bawang daun meningkat cukup besar pada tahun 2008. Bawang daun juga banyak dibutuhkan oleh masyarakat sebagai bahan penyedap maupun bahan pengobatan. Salah satu daerah sentra produksi bawang daun di Indonesia adalah Kabupaten Cianjur yaitu di Kawasan Agropolitan Cianjur (Desa Sukatani dan Desa Sindangjaya). Produksi bawang daun yang cukup besar di kawasan Agropolitan diikuti juga dengan semakin meningkatnya jumlah bawang daun yang dipasarkan keluar Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2008 jumlah bawang daun yang dipasarkan keluar Kabupaten Cianjur meningkat 54 persen dari tahun 2007. Namun, kondisi ini dihadapkan pada fluktuasi harga bawang daun yang cukup besar. Tahun 2005 harga bawang daun sebesar Rp1.606,00 per kg, meningkat menjadi Rp2.289,00 pada tahun 2006. Kemudian meningkat secara tajam menjadi Rp6.487,00 per kg di tahun 2007, lalu turun cukup besar menjadi Rp4.606,00 per kg pada tahun 2008. Adanya fluktuasi harga tersebut seringkali menyebabkan perbedaan harga yang besar antara harga jual petani dengan harga beli konsumen akhir sehingga menimbulkan kerugian bagi petani maupun bagi konsumen. Selain permasalahan tersebut, permasalahan lainnya adalah petani bawang daun di kawasan Agropolitan sangat bergantung kepada pedagang pengumpul dalam memasarkan bawang daun yang dihasilkan sehingga menyebabkan bargaining position petani lemah. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis mengenai sistem tataniaga bawang daun untuk memberikan pilihan saluran tataniaga yang lebih baik kepada petani. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi sistem tataniaga bawang daun di kawasan Agropolitan Cianjur, (2) menganalisis efisiensi saluran tataniaga bawang daun di kawasan Agropolitan Cianjur. ..en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Sistem Tataniaga Bawang Daun (Allium fistulosum L.) di Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjuren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record