Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwadaria, Hadi K
dc.contributor.advisorYamin, Mad
dc.contributor.authorSetiawan, Deni
dc.date.accessioned2013-02-06T01:50:13Z
dc.date.available2013-02-06T01:50:13Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60357
dc.description.abstractPemasalahan yang dihadapi pada bidang ergonomika dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) disuatu industri sangatlah penting untuk dikaji. Hal ini menyangkut keamanan dan kenyamanan dalam bekerja, yang menentukan baik atau buruknya performansi kerja disuatu industri. Pendekatan ergonomi merupakan suatu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menserasikan peralatan, mesin, pekerjaan, sistem, organisasi dan lingkungan dengan kemampuan dan batasan manusia, sehingga tercapai suatu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, efisien dan produktif, melalui pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan maksimal. Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergo (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Jadi ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal antara manusia dengan lingkungan kerjanya, yang manfaatnya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja (Zander, 1972). Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja serta selamat dari penderitaan dan kerusakan atau kerugian di tempat kerja yang berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengolahan, lantai tempat bekerja dan lingkungan kerja, serta metode kerja. Pengkajian terdiri dari : (1) General induksi, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan profil perusahaan. (2) Observasi, dilakukan untuk memfokuskan perhatian pada masalah ergonomi yang meliputi Pemilihan tema, Analisis kondisi yang ada, Fish bone dan Rencana perbaikan. (3) Diskusi, dilakukan sebagai sarana untuk menuangkan ide-ide perbaikan dan meminta masukan-masukan dari pembimbing lapang dan manajer PVD terkait dengan perbaikan yang akan dilakukan. Dengan menggunakan perhitungan Evaluasi Risiko Kerja OSHMS (Occupational Safety and Health Management System) yang dmiliki oleh toyota. Diperoleh potensi cidera akibat bahaya ergonomi di stacking sebesar 2053 point, di picking sebesar 780 point dan binding 376 point. Perbaikan difokuskan pada stacking dengan menggunakan mendahulukan aspek 4M (Mesin, Metode, Material dan Manusia). Perbaikan mesin akan menurunkan potensi bahaya sebesar 1483 point (72.23%), perbaikan metode kerja menurunkan potensi bahaya ergonomi sebesar 917 point (44.66%) dan jika kedua perbaikan ini dilakukan akan menurunkan potensi bahaya ergonomi sebesar 1661 point (80.90%). Perbaikan dari sisi manusia dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang teori ergonomi dan aplikasi ergonomi kepada pekerja.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleMempelajari Aspek Ergonomi dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jakarta.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record