Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Irzal
dc.contributor.advisorDiatin, Iis
dc.contributor.authorArddhiagung, Galih Fiel
dc.date.accessioned2013-01-15T02:56:26Z
dc.date.available2013-01-15T02:56:26Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59457
dc.description.abstractPerkembangan budidaya pembesaran ikan patin Pangasius hypophthalmus pada kolam air yang tergenang, air mengalir dan keramba jaring apung yang meningkat mengakibatkan kebutuhan benih meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan benih tersebut diperlukan teknologi pembenihan dengan kepadatan tinggi dalam sistem resirkulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit air yang paling optimal pada produksi benih ikan patin ukuran 3 inchi yang dipelihara dalam sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli – November 2009 di Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelaitan, Institut Pertanian Bogor. Akuarium berukuran 80x40x40 cm sebanyak 9 unit dirangkai dalam sebuah sistem resirkulasi, dengan debit air 0,03, 0,05 dan 0,1 l/det. Benih ikan patin berukuran 1 inchi dengan bobot rata-rata 0,307 gram dipelihara dalam sistem resirkulasi tersebut di atas selama 40 hari dengan padat tebar 625 ekor/akuarium (100 L) atau 6 ekor/liter. Ikan diberi pakan mulai dari 15%, 14%, 13%, dan 12% dari bobot biomasa per hari dengan frekuensi 4 kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00, 17.00 dan 21.00 WIB. Penempatan perlakuan dan ulangan ke dalam satuan percobaan menggunakan metode acak (random method). Parameter yang diukur meliputi derajat kelangsungan hidup (survival rate), efesiensi pemberikan pakan (feed conversion ratio), laju pertumbuhan harian (spesific growth rate), pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman (KK), kualitas air (suhu, pH, DO, dan amoniak) dan efisiensi ekonomi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (debit air) dan 3 ulangan. Sampling dilakukan dengan mengambil contoh sebanyak 30 ekor dan diukur panjang dan bobot. Jumlah dan bobot ikan mati serta pakan yang dihabiskan juga dihitung. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS versi 16 dan diuji lanjut dengan menggunakan Uji Duncan. Perlakuan debit air memberikan kelangsungan hidup tertinggi benih ikan patin pada debit 0,1 l/detik 90,51±3,93 % (P<0,05), dan yang pada 0,03 l/det 70,99±8,95 % . Laju pertumbuhan harian benih ikan patin tertinggi terjadi pada perlakuan 0,1 l/det yaitu 8,62±0,12 %, dan pada 0,03 l/det yaitu 7,93±0,22 %. Efesiensi pakan perlakuan 0,03 l/det, 0,05 l/det, dan 0.1 l/det berturut turut adalah 78,90±14,57 %, 79,52±11,76 %, 85,65±5,17 %. Koefisien keragaman perlakuan 0,03 l/det, 0,05 l/det, dan 0.1 l/det berturut turut adalah 8,82±1,58 %, 10,22±2,73 %, 11,61±2,37 %. Berdasarkan uji statistik didapat bahwa efesiensi pakan dan koefisien keragaman masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata. Berdasarkan perhitungan ekonomis, hasil penelitian untuk ketiga perlakuan masing-masing memberikan efesiensi ekonomi yang berbeda. Perlakuan 0,1 l/det dengan keuntungan Rp. 3.374.384, R/C 1,32, BEP (Rp) Rp. 9.631.426, BEP (unit) 24.078 ekor, dan payback period 1,2 tahun merupakan perlakuan yang paling ekonomis.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKinerja Produksi Benih Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Ukuran 3 Inchi dalam Sistem Resirkulasi dengan Debit Air yang Berbedaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record