Show simple item record

dc.contributor.advisorSudrajat, Agus Oman
dc.contributor.advisorSumantadinata, Komar
dc.contributor.authorArtanto, Arga Wawang
dc.date.accessioned2013-01-11T03:05:03Z
dc.date.available2013-01-11T03:05:03Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59428
dc.description.abstractIkan nila jantan tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan dengan betina. Sehingga budidaya ikan nila dengan tunggal kelamin jantan (monoseks) akan lebih menguntungkan. Cara umum untuk memperoleh ikan nila monoseks jantan adalah melalui sex reversal dengan hormon 17α-metiltestosteron. Pada saat ini penggunaan hormon sintetik tersebut telah dilarang. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain untuk menghasilkan keturunan jantan melalui sex reversal pada ikan, khususnya ikan nila merah. Salah satu bahan alternatif yang mulai diteliti adalah aromatase inhibitor (AI). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh AI jenis imidazole dalam sex reversal dengan dosis yang berbeda terhadap nisbah kelamin dan pertumbuhan ikan nila merah melalui perendaman larva umur 1 hari setelah menetas pada pemeliharaan di dalam hapa. Penelitian dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar Jambi, pada bulan April sampai Agustus 2009. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan AI dan 2 perlakuan kontrol yaitu perendaman AI pada larva berumur 1 hari dengan dosis 0 mg/l (kontrol negatif), 25 mg/l, 50 mg/l, 75 mg/l dan MT 5 mg/l (kontrol positif). 110 ekor larva dimasukan ke dalam akuarium perlakuan yang berisi larutan AI dan MT sesuai dosis perlakuan selama 24 jam lalu dipelihara dalam akuarium pemeliharaan selama 13 hari. Setelah itu dipindahkan ke dalam hapa sampai umur 2,5 bulan di kolam pemeliharaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman larva yang berumur 1 hari setelah menetas dengan larutan AI 25 mg/l, 50 mg/l, dan 75 mg/l menghasilkan ikan jantan lebih banyak dibandingkan dengan AI 0 mg/l (kontrol negatif). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara perlakuan AI 25 mg/l, 50 mg/l, 75 mg/l, dan kontrol positif (MT), namun berbeda signifikan terhadap AI 0 mg/l (kontrol negatif) (P>0,05). Derajat kelangsungan hidup pada akhir perlakuan menunjukkan hasil yang sangat baik yaitu lebih dari 98 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua perlakuan dan kontrol (P>0,05). Hal ini terbukti bahwa AI dan hormon MT yang diberikan melalui perendaman tidak memberikan pengaruh terhadap derajat kelangsungan hidup ikan. Banyaknya jumlah individu benih yang berkelamin jantan yang mempunyai laju pertumbuhan lebih cepat pada populasi benih yang mendapat perlakuan AI 25 mg/l, 50 mg/l, 75 mg/l, dan MT 5 mg/l (kontrol positif) menyebabkan bobot rata-rata akhir individu pada populasi ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi AI 0 mg/l (kontrol negatif) yang mempunyai individu berkelamin jantan lebih sedikit. Pemberian AI jenis imidazole dengan dosis 25 mg/l, 50 mg/l, dan 75 mg/l meningkatkan persentase jenis kelamin jantan ikan nila merah antara 95,53% - 96,88% dan meningkatkan pertumbuhan antara 39,44 - 42,05 gram. AI efektif digunakan dalam sex reversal ikan nila merah dan sama efektifnya dengan 17α- metiltestosteron. AI jenis imidazole digunakan sebagai pengganti hormon 17α- metiltestosteron dengan dosis 25 ppm dalam maskulinisasi ikan nila merah.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Pemberian Aromatase Inhibitor melalui Perendaman Larva terhadap Keberhasilan Sex Reversal dan Pertumbuhan Ikan Nila Merah Oreochromis sp.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record