Evaluasi Penerapan Sanitasi, Sistem Pemotongan, Sistem Jaminan Halal dan Keamanan Daging Sapi di RPH Kota Pekanbaru
View/ Open
Date
2012Author
Kuntoro, Bambang
Maheswari, Rarah Ratih Adjie
Nuraini, Henny
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyediaan bahan pangan dengan nilai gizi tinggi merupakan masalah penting
sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Salah satu bahan
pangan yang mengandung nilai gizi tinggi adalah daging sapi. Pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan daging perlu dilakukan dengan cara meningkatkan produksi dan
kualitas hasil ternak secara optimal serta menjamin mutu daging yang aman sampai ke
konsumen. Peningkatan permintaan daging tidak selalu diikuti dengan perbaikan sarana
rumah potong hewan (RPH) yang memadai, sehingga keamanan dan kehalalan daging
menjadi suatu permasalahan yang belum terselesaikan. Kualitas dan keamanan daging
yang dihasilkan salah satunya ditentukan oleh pelaksanaan penyediaan daging di rumah
potong hewan (RPH). Proses penanganan ternak dan daging di RPH yang kurang baik
dan tidak memperhatikan faktor-faktor sanitasi dan higienis, akan berdampak pada mutu,
kehalalan dan keamanan daging yang dihasilkan. Selain itu, diperlukan penetapan aturan
atau standar operasional maupun teknis sebagai dasar untuk menyelenggarakan fungsi
RPH sebagai tempat pelaksanaan pemotongan ternak guna menghasilkan daging yang
ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan standard sanitation
operational procedure (SSOP), good slaughtering practices (GSP) dan sistem jaminan
halal (SJH) serta nilai kontrol veteriner (NKV) terhadap rumah potong hewan (RPH)
Kota Pekanbaru. Selain itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi keamanan daging asal
RPH Kota Pekanbaru ditinjau dari kualitas daging yang meliputi mutu fisik, tingkat
cemaran mikroba, cemaran residu logam berat (Pb, Cd, Hg) serta cemaran residu
pestisida golongan organofosfat.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sample)
terhadap sejumlah pemilik ternak yang melakukan pemotongan di RPH Kota
Pekanbaru. Sejumlah pemilik ternak, diambil lima pemilik ternak yang melaksanakan
pemotongan di RPH sebagai sampel pengamatan SSOP, GSP, SJH dan NKV. Tiga ekor
ternak diambil dari masing-masing pemilik ternak untuk dianalisis mutu fisik daging
(pH, warna, persentase air bebas), cemaran mikroba (Salmonella, Eschericia coli,
Coliform dan total plate count/TPC), cemaran residu logam (Pb, Cd dan Hg) serta
cemaran residu pestisida organofosfat. Sampel yang dianalisis berupa sampel daging
sapi bagian otot Bicep femoris (BF) dan Longissimus dorsi et lumbarum (LD), organ
hati dan ginjal.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pelaksanaan SSOP di RPH Kota
Pekanbaru belum maksimal. Pelaksanaan SSOP baru mencapai 54.65%, sedangkan
sekitar 45.35% belum dapat terlaksana. Hasil evaluasi NKV RPH Kota Pekanbaru
memiliki 57 penyimpangan minor, 35 penyimpangan mayor, 14 penyimpangan serius
dan 8 penyimpangan kritis. Selain itu, pencapaian pelaksanaan GSP sekitar 59.00%,
sedangkan 41.00% masih belum dapat terselenggara dengan baik dan hasil evaluasi
penilaian NKV memiliki 10 penyimpangan minor, 14 penyimpangan mayor, 6
penyimpangan serius dan 2 penyimpangan kritis, sedangkan pelaksanaan SJH mencapai
54.50%, sedangkan kriteria yang belum terlaksana secara sempurna adalah sebesar
Collections
- MT - Animal Science [1205]