Analisis Gender Dalam• Rumahtangga Petani Monokultur Sayur. Kasus Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabnpaten Karanganyar, Jawa Tengah
Abstract
Berdasarkan Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, wilayah Kabupalen Karanganyar merupakan saIahsatu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah pengembangan pembangunan pertanian untuk meningkalkan per.dapalan sekaligus kesejahleraan petani. Sumberdaya polensial yang dimiliki anlara lain; Ianaman pangan dan hortiJ..-ultma, pertebunan, perbulanan, pelemakan dan perikanan (2002). Tanaman pangan dan hortikultura merupakan saIahsalU dari subsektor pertanian yang potensinya paling besar di Kabupaten Karanganyar. Daerah sentra dari tanaman hortiJrultura kbususnya sayuran adalah Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso. Menurul White dalam Nurhilaliab (2003), rumahtangga perdesaan di Jawa merangkap fungsi sebagai unit produksi, konsumsi reproduksi, interaksi sosial dan . ekonomi politik. Salahsatu earn untuk meningkalkan penghasilan dalam rumahtangga lersebul yaitu dengan melibalkan tenaga kerja keluarga, laki-Iaki dan perempuan. Kelerlibalan laki-Iaki dan perempuan dalam usahatani dipengaruhi oleh budaya masyarakal, lermasuk di dalamnya yaitu sistem nilai gender (Nurhilaliah, 2003). Mengacu pada (a) Undang-undang No. 25 Tabun 2000 tentang Propenas, khususnya program untuk pembangunan dan kebijakan pemberdayaan perempuan dan (b) Instruksi Presiden No.9 Tabun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender maka penulis menganggap penting untuk menelaah dinamika gender dalam rumahtangga petani monokultur sayur. …
