Show simple item record

Quality of Nutrient Cassava Waste Fermented By Aspergillus niger Addition of Different Level Urea And Zeolite

dc.contributor.advisorLubis,Ahmad Darobin
dc.contributor.advisorLaconi,Erika B.
dc.contributor.authorPurwanti, Febrina Wahyu
dc.date.accessioned2012-07-23T02:05:19Z
dc.date.available2012-07-23T02:05:19Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55925
dc.description.abstractThe objective of the research was to determine the best level of urea and zeolite combination on nutrient quality of cassava byproduct that fermented by Aspergillus niger. The research was conducted at feed science and technology laboratory, Animal Science Faculty, Bogor Agricultural Universty. The research treatments were onggok with addition of urea (0, 2.5 and 5%), zeolite (0, 3 and 6%) and mineral mix (Ramos, 1983) which fermented with Aspergillus niger for six days. Observed variables were the Retentions of Dry Matter (RDM), organic matter, Ether Extract (EE), Crude Fiber (CF), Crude Protein (CP) and True Protein (TP). Data were analyzed by analysis of variance. If there is a significantly different, analyzed continued by Duncan's multiple range test. Results of the research showed that the best for crude protein, pure protein, ash, ether extract, crude fiber and RDM were 13.99%, 10.69%, 6.98%, 1.02% 1.70% and 12.26%, respectively. The conclusion is the addition of urea 6% and zeolite 5% in Onggok that fermented by Aspergillus niger have the best nutrient quality due to the highest in CP dan TP.en
dc.description.abstractOnggok merupakan limbah industri yang ketersediaannya melimpah. Ketersedian onggok yang melimpah bila tidak dimanfaatkan dapat berpotensi menjadi polutan dan mengakibatkan masalah lingkungan di daerah sekitar pabrik. Penggunaan onggok sebagai pakan ternak dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain rendahnya nilai gizi onggok khususnya protein. Onggok memiliki kadar pati yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan media fermentasi. Fermentasi onggok dengan Aspergillus niger adalah alternatif untuk menjadikan onggok sebagai pakan yang berkualitas. Fermentasi onggok dengan A. niger memerlukan karbon, nitrogen dan mineral untuk memperoleh pertumbuhan optimal. Urea dan zeolit ditambahkan untuk memperkaya kandungan onggok sebagai substrat. Penambahan urea dilakukan untuk mensuplai kandungan nitrogen selama proses fermentasi, namun urea mudah menguap sehingga ammonia (NH3) yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan secara efisien. Oleh karena itu, perlu adanya zeolit untuk mengefisienkan penggunaan NH3. Zeolit merupakan mineral dengan daya absorben dan daya tukar kation tinggi. Zeolit dapat dimanfaatkan untuk menyimpan ammonia yang terlepas dan mengeluarkannya kembali saat proses fermentasi berlangsung, sehingga ketersediaan nitrogen selama proses fermentasi dapat tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji level terbaik dari urea dan zeolit terhadap nutrisi onggok yang difermentasi A. niger. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei 2011 hingga Agustus 2011. Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis proksimat (AOAC, 1999) dan analisis protein murni. Penelitian ini menggunakan sampel berupa onggok yang mengalami penambahan urea (0; 2,5 dan 5%) dan zeolit (0; 3 dan 6%) serta ditambahkan mineral formula Ramos kemudian difermentasi dengan kapang A. niger selama enam hari. Peubah yang diamati adalah kadar bahan kering, abu, lemak kasar, serat kasar, protein kasar dan protein murni. Data yang didapat dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya kehilangan bobot bahan kering selama proses fermentasi hingga 12,26%. Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat peningkatan kadar protein kasar (13,99%), kadar protein murni (10,69%), kadar abu (6,98%) dan lemak kasar (1,02%) pada onggok hasil fermentasi. Onggok-zeolit-urea yang difermentasi A. niger juga menurunkan kadar serat kasar (1,70%) dan bahan ekstrak tanpa nitrogen(83,95%) bahwa. Hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata pada semua peubah kecuali kadar lemak kasar yang tidak menunjukkan adanya pengaruh berbeda nyata. Secara fisik hasil fermentasi onggokurea- zeolit tidak berbeda jauh dengan onggok sebelum fermentasi.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectzeoliteen
dc.subjectonggoken
dc.subjectfermenteden
dc.subjectnigeren
dc.subjectAspergillusen
dc.subjectureaen
dc.titleKualitas Nutrien Onggok yang Difermentasi Aspergillus niger dengan Penambahan Level Urea dan Zeolit yang Berbedaen
dc.titleQuality of Nutrient Cassava Waste Fermented By Aspergillus niger Addition of Different Level Urea And Zeolite


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record