Design of Picking and Transportation Schedule Model at PT. Perkebunan Nusantara VIII Gedeb Cianjur, West Java
Perancangan Model Penjadwalan Pemetikan dan Penjadwalan Pengangkutan Pucuk Teh di PT. Perkebunan Nusantara VII Kebun Gedeh Cianjur, Jawa Barat.
Abstract
PT. Perkebunan Nusantara VIII intends to improve its tea product quality in order to increase their competitiveness in the market. One of the contributing factors to quality is picking and transportation schedule. This research tries to develop alternative schedule models to achieve the company's objective. The developed model consists of eight sub model : climate model, daily and weekly picking analysis model, picking schedule, requirement of tea sprout collector labour, requirement of transportation equipment, result of analysis plucking, and transportation scliedule model: Uatil and' iilfOrmation used' iir tHiS- stUdy- wereobtained through observation and depth interview with the company's representative (production division). Data and information were analyzed using time series forecasted method to estimate future parameter as function of past data from parameter. The Sequencing method was used to minimize the makespan, regression method was used to examine relationship between dependent variables with one or some independent variables was presented in the form equation of regression, and the mathematic formulations was used in the heuristic method. The simulation's results during 12 months indicates that highest forecasted production is as much as 10.646,93 kg/day and low production is as much as 2.364,73 kg/day. Requirement of the biggest picker labour as much as 238 persons and smallest sprout collector labour a much as 53 person. The longest transportation schedule of tea sprout yields was needed 230 minutes total time with schedule pattern I-F, 2-F, 3-E, 4-E, 5-D, 6-D and I-C, 2-C, 5-B, 6-A, while the shortest transportation time was 175 minutes with schedule pattern I-F, 2-F, 3-F, 4-F,5-C, 6-c. Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa non migas yang besar disamping karet, kelapa sawit, dan kopi. Agribisnis teh di Indonesia setiap tahunnya mampu menghasilkan devisa ekspor sebesar US$ 110 juta dan menyumbangkan Rp. 1,2 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB). Indonesia merupakan negara eksportir teh terbesar kelima di dunia yang setiap tahunnya mengekspor tidak kurang dari 98.500 ton (International Tea Committee, 2004). Perkembangan ekspor teh Indonesia menurun selama kurun waktu tahun 1994 sampai 2003. Penurunan pangsa pasar ekspor disebabkan oleh rendahnya mutu teh, sehingga menipiskan margin keuntungan perusahaan (Suprihatini, 2004). Agar mutu bubuk teh yang dihasilkan baik, maka perlu diusahakan peningkatan mutu bahan baku. Mutu pucuk teh dapat dipengamhi oleh beberapa faktor, yakni antara lain kondisi iklim, pemeliharaan tanaman teh, jenis atau varietas tanaman teh, sistem pemetikan serta penanganan pucuk teh selama di kebun. Perkebunan Gedeh merupakan perusahaan perkebunan teh yang mendapatkan pucuk daun teh dari perkebunan yang dimiliki perusahaan sendiri. Perkebunan Gedeh terdiri dari tiga bagian kebun (Mdeling) yaitu Mdeling Tanawattee I, Mdeling Tanawattee II, dan Mdeling Tanawattee ID. Sistem produksi di perkebunan teh menerapkan sistem push, yaitu proses yang akan dilakukan ditentukan oleh jumlah pucuk yang ada dan hams ditangani karena produksi pucuk teh sangat bergantung pada kondisi alam karena sifatnya yang mudah rusak. Penentuan jumlah produksi, pengaturan panen, pemenuhan tenaga kerja pemetik, pengangkutan, pengolahan pucuk teh dan penentuan kesesuaian jenis dan grade teh dilakukan sendiri oleh Perkebunan Gedeh. Penjadwalan pemetikan dan pengangkutan pucuk teh didasarkan pada prakiraan produksi pucuk teh sehingga dibutuhkan suatu pendekatan yang melihat aspek penjadwalan sebagai sebuah kesatuan yang utuh yang berkaitan antara satu aspek dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan pendekatan sistem dalam merancang model yang diterapkan dalam bentuk program komputer yang mudah digunakan oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berkaitan dengan penjadwalan dan meningkatkan handling pucuk dari mulai pemetikan, penyimpanan pucuk teh di kebun dan pengangkutan hingga penerimaan di pabrik sehingga dapat mengoptimumkan penggunaan sumber daya dan tujuan produksi dapat tercapai. Sukardi Nasution, M. Zein
Collections
- MT - Agriculture Technology [2213]