Show simple item record

Evaluation of Fish Meal and Soybean Meal Substitution in Ration for Local Sheep on Performance of Lactating Ewe and Pre-weaning Lamb

dc.contributor.advisorKhotijah,Lilis
dc.contributor.advisorAmirroenas, Dwierra Evvyernie
dc.contributor.authorVidianto, Dendy
dc.date.accessioned2012-06-12T07:15:32Z
dc.date.available2012-06-12T07:15:32Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54844
dc.description.abstractAim of this study was to evaluate the effect of substitution with fish meal and soy bean meal on performance of lactating ewe and pre-weaning lamb. This study used complete randomized block design, with 3 treatments and 5 replications. 15 local sheep with gestation period of 133±8,29 day and average of body weight in the beginning was 25,13±2,90 kg. Treatments consisted of P1 : field grass + 100% commercial concentrate, P2 : field grass + 90% commercial concentrate + 10% fish meal, and P3 : field grass + 85% commercial concentrate + 15% soybean meal. Data were analyzed using ANOVA with parameters: feed consumption, nutrient ration intake, water consumption, decreased weight of pre-weaning sheep, weight of weaning sheep, birth weight of lamb, body weight of pre-weaning lamb, average body weight gain of pre-weaning lamb, estimated milk production, and feed efficiency. In addition this experiment was using descriptive analysis for a number of parameters such as income over feed cost and pre-weaning mortality. The results showed that the treatments did not significantly affect feed consumption, nutrient ration intake, water consumption, decreased weight of pre-weaning ewes, weight of weaning ewes, birth weight of lamb, body weight of pre-weaning lamb, average body weight gain of pre-weaning lamb, estimated milk production of ewes and feed efficiency and the performance of ewes fed ration with protein sources from soy bean meal was better than other treatments. It was of concluded that the subtitution of protein source did not affect significant toward production and performance of lactating both of lactating ewes and pre-weaning lamb. Feeding soybean meal fed to produce better performance.en
dc.description.abstractDomba merupakan salah satu ternak yang sangat potensial karena mampu mengkonversi bahan pakan berkualitas rendah menjadi produk bergizi tinggi dan memiliki reproduksi yang relatif tinggi serta domba lokal juga mempunyai sifat prolifik. Produktivitas domba salah satunya dipengaruhi oleh penampilan anak dan induk pada fase laktasi. Pemakaian ransum komersial masih diperlukan kajian mengenai zat makanan yang dibutuhkan pada fase tertentu, sesuai kebutuhan ternak. Salah satu zat makanan yang berperan adalah protein. Tepung ikan dan bungkil kedelai merupakan bahan pakan sumber protein yang memiliki perbedaan kualitas dan kuantitas. Peningkatan kadar protein dengan menggunakan bahan pakan tersebut diharapkan mampu mempengaruhi kualitas produksi induk dan anak domba prasapih. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi ransum dengan sumber protein tepung ikan dan bungkil kedelai terhadap performa induk dan anak pra sapih domba lokal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 3 perlakuan dengan 5 ulangan. Ternak yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 ekor domba lokal dengan umur kebuntingan 133±8,29 hari dan rata-rata bobot badan awal 25,13±2,90 kg. Perlakuan terdiri dari P1 : rumput lapang + 100% konsentrat komersial, P2 : rumput lapang + 90% konsentrat komersial + 10% tepung ikan, P3 : rumput lapang + 85% konsentrat komersial + 15% bungkil kedelai. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi zat makanan ransum, konsumsi air minum, penyusutan bobot badan induk, bobot sapih induk, bobot lahir anak, bobot sapih anak, pertambahan bobot badan anak prasapih, pendugaan produksi susu induk, mortalitas anak prasapih, efisiensi penggunaan pakan, dan income over feed cost (IOFC). Sebagian besar peubah dianalisis menggunakan analisis sidik ragam pada selain peubah mortalitas anak prasapih, income over feed cost (IOFC) dan performa anak prasapih berdasarkan tipe kelahiran dan jenis kelamin anak yang dianalisis secara deskriptif. Jika ada pengaruh yang nyata akan di uji lanjut dengan Ortogonal Kontras. Penelitian ini juga menggunakan analisis korelasi sederhana antarvariabel. Hubungan yang dikorelasikan adalah hubungan bobot lahir anak dengan bobot sapih anak dan hubungan pertambahan bobot badan anak dengan produksi susu induk umur 0-28 hari. Berdasarkan sidik ragam, perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi zat makanan ransum, konsumsi air minum, penyusutan bobot badan induk, bobot sapih induk, bobot lahir anak, bobot sapih anak, pertambahan bobot badan anak prasapih, pendugaan produksi susu induk, serta efisiensi penggunaan pakan. Pada penelitian ini tidak terjadi mortalitas anak prasapih, namun terdapat salah satu induk yang tidak mau menyusui anak kembar tiga. Analisis Income Over Feed Cost (IOFC) Selama Pemeliharaan didapatkan ii bahwa substitusi bungkil kedelai lebih menguntungkan dibandingkan perlakuan lainnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering induk domba laktasi yaitu 922,46±103,17 g/ekor/hari. Rata-rata konsumsi protein kasar dan TDN yaitu masing-masing 138,82±14,87 g/ekor/hari dan 584,79±66,80 g/ekor/hari. Konsumsi air minum 1,70±0,28 liter/ekor/hari. Rata-rata penampilan induk domba yang terdiri dari penyusutan bobot badan induk prasapih dan bobot sapih induk yaitu masing-masing 4,39%; 23,07±3,28 kg/ekor. Hasil pengamatan rata-rata bobot lahir anak yaitu 2,67±0,72 kg, dengan rata-rata bobot sapih yaitu 10,19±2,84 kg. Pertambahan bobot badan anak 0-28 dan 29-56 hari masing-masing 147,68±50,48 dan 120,77±40,93 g/ekor/hari. Rata-rata pendugaan produksi susu domba lokal sekitar 1030,01±211,83 g/ekor/hari. Rata-rata efisiensi pakan domba laktasi yaitu 0,12±0,06. Terdapat korelasi positif antara bobot lahir dengan bobot sapih anak sebesar 0,6913; sedangkan korelasi antara pertambahan bobot badan anak dengan pendugaan produksi susu induk 0-28 hari sebesar 0,5683. Berdasarkan tipe kelahiran, bobot sapih anak tunggal dan kembar yaitu masing-masing 11,66±1,47 dan 6,13±0,82 kg, sedangkan pertambahan bobot badan anak tunggal dan kembar yaitu masing-masing 155,74±24,83 dan 75,06±13,06 gram/ekor/hari. Berdasarkan jenis kelamin anak, bobot sapih anak jantan dan betina yaitu masing-masing 9,57±3,15 dan 8,67±3,01 kg/ekor, sedangkan pertambahan bobot badan anak prasapih jantan dan betina yaitu masing-masing 126,51±44,55 dan 110,24±50,84 gram/ekor/hari. Kesimpulan penelitian ini adalah substitusi tepung ikan dan bungkil kedelai pada ransum komersial belum memberikan pengaruh terhadap penampilan produksi induk dan anak domba prasapih. Penampilan anak prasapih dari induk yang mengkonsumsi ransum dengan substitusi sumber protein bungkil kedelai cenderung lebih baik, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata.ind
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectlactation eween
dc.subjectlamben
dc.subjectfish mealen
dc.subjectsoy bean mealen
dc.subjectproduction performanceen
dc.titleEvaluasi Subtitusi Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai dalam Ransum Domba Lokal terhadap Performa Induk Laktasi dan Anak Prasapihen
dc.titleEvaluation of Fish Meal and Soybean Meal Substitution in Ration for Local Sheep on Performance of Lactating Ewe and Pre-weaning Lamb


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record