Migrasi dan Proses Interaksi Sosial Migran Batak (Studi Kasus Migran Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru Cabang Bogor)
Abstract
This study is aimed to indentify some factors that encourages Batak migrant doing migration into Bogor City, analyze social interaction process that weaved by Batak migrant in Bogor City, analyze connection between social interaction process with migrant economic and social success. This study is conducted with survey method. The main motivation of Batak migrant doing migration is an economic motive. Batak migrant migrate to Bogor because they have a better economic chances compared to their native place, an opportunities to develop themself wide open as well, and comfotable environtment. These migrants participated in various organization as a form of adaptation in Bogor. Migrant adaptation proccess affect migrant social and economic success. In general, they optimist will have a better life in Bogor Suku Batak adalah salah satu suku dari sekian banyak suku yang ada di Indonesia. Orang Batak sangat banyak yang bermigrasi. Migrasi terjadi karena kesempatan untuk mengembangkan diri di daerah asal cukup terbatas, baik oleh faktor alam maupun ketersediaan insfrastruktur. Pembangunan yang tidak merata antara daerah dan kota, kesempatan memperoleh pendidikan, dan kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik di daerah tujuan. Hal tersebut menjadi pemicu tingginya mobilitas orang Batak. Mobilitas yang tinggi, semangat serta perasaan ingin tahu yang sangat besar menjadi salah satu faktor yang membuat suku Batak tersebar dimana-mana di Nusantara pun di luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong migran Batak melakukan migrasi ke Kota Bogor, (2) menganalisis proses interaksi sosial yang dijalin oleh migran Batak di Kota Bogor, (3) menganalisis hubungan antara proses interaksi sosial dengan keberhasilan migran secara ekonomi dan sosial. Dengan diketahuinya ketiga komponen tersebut maka dapat memberikan gambaran migran Batak marga Sinaga dan proses adaptasi yang dijalani di Bogor. Populasi yang menjadi subjek adalah keluarga migran Batak yang terdaftar di Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boru (PPTSB) cabang Bogor. Populasi diperoleh berdasarkan pencataan yang terdapat pada PPTSB cabang Bogor yang berjumlah 231 keluarga. Dengan menggunakan Rumus Slovin ukuran sampel yang diteliti adalah 70 keluarga. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel random sederhana (simple random sampling). Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan diperoleh langsung dari responden, sedangkan data sekunder diperoleh melalui artikel, Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretariat Punguan Pomparan Toga Sinaga (PPTSB), penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan iv dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada responden. Wawancara dilakukan dengan panduan kuesioner yang disusun secara terstruktur. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, Uji Crosstabs, dan Uji Paired Sample t-tes. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa motivasi utama migran Batak dalam melakukan migrasi adalah motif ekonomi, yaitu keterbatasan untuk mengembangkan diri di daerah asal, keterbatasan untuk mengembangkan diri, keterbatasan lapangan pekerjaan. Faktor penarik dari daerah Bogor untuk dijadikan daerah tujuan migrasi adalah Bogor menjanjikan kehidupan ekonomi yang lebih baik dibanding daerah asal, kesempatan untuk mengembangkan diri juga terbuka luas, lingkungan yang nyaman, kualitas udara yang masih sejuk, masyarakat yang ramah sehingga membuat kehidupan lingkungan yang cukup nyaman bagi migran. Setelah melakukan migrasi ke Bogor, migran memasuki berbagai kelembagaan. Banyaknya kelembagaan yang dimasuki migran sangat bervariasi, berkisar satu hingga lima kelembagaan. Setiap migran tergabung dalam minimal satu kelembagaan. Jenis kelembagaan yang dimasuki adalah organisasi marga, keagamaan, profesi, dan organisasi lingkungan. Perubahan ekonomi dan sosial migran dari sebelum migrasi hingga awal migrasi rendah, tetapi dari mulai migrasi hingga penelitian berlangsung sudah meningkat lebih tinggi dan harapan kedepan akan terjadi lagi perubahan yang lebih tinggi lagi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa migran PPTSB sangat optimis untuk mencapai kondisi kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik dimasa yang akan datang.