Show simple item record

Institutional Sustainability Analysis and Level of Group Participation in SL-PTT (Case: Gapoktan Jaya Tani in Cibunian Village, District Pamijahan, Bogor Regency).

dc.contributor.advisorTonny,Fredian
dc.contributor.authorWijaksana, Ari Wahyu
dc.date.accessioned2012-05-04T02:11:23Z
dc.date.available2012-05-04T02:11:23Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54369
dc.description.abstractThis research analyzes the sustainability of Gapoktan ‘Jaya Tani’ institutional. This study using a quantitative approach with survey method. Respondents in this research are farmers from Gapoktan members who are currently active in the activities of the SL-PTT. They were 30 people, they came from three groups of farmers with low levels of ability, medium, and high, with the ownership of land is narrow, medium, and large. The purpose of this research are 1) Analyze the socioeconomic characteristics of Gapoktan ‘Jaya Tani’ members and its relation with the level of individual participation in the program SL-PTT, 2) Identifies the level of management, the level of democracy, the level of transparency, accountability, and the level of the power of institutional network that is built up, 3) Identify the level of group participation in SL-PTT program, and 4) analyze the extent role of institutional sustainability against the participation of the group in the program SL-PTT. The results of this research show the sustainability of Gapoktan ‘Jaya Tani’ institutional is sustain because the level of management is high, and the principles of Good Governance (democracy, transparency, and accountability) works well in Gapoktan. Sustain category of Gapoktan Jaya Tani is still at the lowest level cause of the level of group participation in SL-PTT program which is still at the level of placation (degree of tokenisme), at this level the communities have influence even though in some ways is still determined by people that has power.en
dc.description.abstractPembangunan yang dilakukan selama ini, menempatkan unsur kelembagaan sebagai salah satu faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan dalam berbagai bidang. Kurang efektifnya beberapa program pembangunan disadari karena lemahnya kelembagaan yang menopang program tersebut. Keberhasilan program-program pemberdayaan khususnya yang ditujukan untuk petani, tidak lepas dari dukungan kelembagaan yang ada di komunitas desa tersebut. Penelitian ini menganalisis keberlanjutan kelembagaan Gapoktan Jaya Tani. Penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan metode survai. Responden dalam penelitian ini adalah petani anggota Gapoktan yang saat ini sedang aktif dalam kegiatan SL-PTT. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, responden berasal dari tiga kelompok tani berdasarkan tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dengan luas kepemilikan lahan sempit, sedang, dan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis karakteristik sosial ekonomi petani anggota Gapoktan Jaya Tani dan hubungannya dengan tingkat partisipasi individu dalam program SL-PTT, 2) Mengidentifikasi tingkat keseimbangan pelayanan-peran serta, tingkat demokrasi, tingkat transparansi, tingkat akuntabilitas, dan kekuatan jejaring kelembagaan yang terbangun, 3) Mengidentifikasi tingkat partisipasi kelompok dalam program SL-PTT, dan 4) Menganalisis sejauh mana peran kelembagaan berkelanjutan terhadap partisipasi kelompok dalam program SL-PTT. Penelitian ini dilaksanakan di Gabungan Kelompok Tani „Jaya Tani‟ Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Program yang saat ini sedang aktif dilaksanakan di masing-msing Poktan adalah kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu untuk komoditas padi. Hasil dari penelitian ini menunjukan keberlanjutan kelembagaan Gapoktan Jaya Tani tergolong sustain dilihat dari tingkat keseimbangan pelayanan-peran serta yang tergolong tinggi, dan prinsip-prinsip good governance (demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas) berfungsi dengan baik di Gapoktan. Tingkat partisipasi kelompok dalam program SL-PTT masih berada pada level placation (degree of tokenisme), pada tingkat ini masyarakat memiliki pengaruh meskipun dalam beberapa hal masih ditentukan oleh pihak yang memiliki kekuasaan. Tingkat placation ini termasuk dalam derajat penghargaan atau degree of tokenisme, yaitu suatu tingkat partisipasi di mana masyarakat dapat berpartisipasi namun mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan jaminan bahwa ide-ide mereka akan dipertimbangkan oleh pemegang keputusan. Keberlanjutan kelembagaan memiliki peran penting dalam kaitannya dengan tingkat partisipasi kelompok dalam program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu, karena keberlanjutan kelembagaan ini terkait juga dengan kesamaan persepsi terhadap program SL-PTT dan kesamaan visi dari setiap anggota. Dengan adanya kesamaan visi maupun persepsi terhadap program maka tidak akan ada lagi petani yang merasa bahwa pertemuan-pertemuan dalam kegiatan SL-PTT mengganggu aktivitas kerja mereka. Dari hasil penelitian diperoleh suatu analisis bahwa terdapat hubungan yang kuat antara luas lahan dan rata-rata penghasilan dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectsustainability institutionalen
dc.subjectmanagementen
dc.subjectdemocracyen
dc.subjecttransparencyen
dc.subjectaccountabilityen
dc.subjectinstitutional networkingen
dc.subjectparticipationen
dc.titleAnalisis Keberlanjutan Kelembagaan dan Tingkat Partisipasi Kelompok dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) (Kasus: Gabungan Kelompok Tani “Jaya Tani” Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).en
dc.titleInstitutional Sustainability Analysis and Level of Group Participation in SL-PTT (Case: Gapoktan Jaya Tani in Cibunian Village, District Pamijahan, Bogor Regency).


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record