Show simple item record

Gender Equality and Equity in Red Onion Farms of Sidakaton Village, Sub District of Dukuhturi, Tegal District, Central Java Province.

dc.contributor.authorArkaniyati
dc.date.accessioned2012-05-03T01:40:43Z
dc.date.available2012-05-03T01:40:43Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54357
dc.description.abstractRed onion is the main agricultural commodity of Tegal District. The red onion farms were mainly managed by small and medium farmers. Men and women play an important role in red onion farm activities. Thus, the research aims were to analyze correlation between farmer socio economic factors (sex, age, education level, tenure and land area) with gender relations in the division of labor and gender equality and equity household in the village and to analyze division of labor between men and women in households that associated with local socio-cultural aspects. The research site was village Sidakaton of Dukuhturi District. Survey method was used to collect data. The population study were 446 households of farmers. Sample respondents were 45 households of farmers. Respondents were chosen using dispropotional random sampling technique. Based on the scale of onion farm land. The finding showed the at the early phase of onion farming activities is very heavy, and men dominated the work. Following planting the seed, women continue working in the field, since the work tend to be more light. Women involve in some activities includes planting, watering, pest control, and harvest. The other hand men dominate an the manufacture of trench, plowing, fertilizing, irrigation, transportation, seed purchasing. Men took decision making in using input and managing the work of the business. There was still gap in the payment of the labor where women were paid lower than men due to stereotype and subordination that could lead to marginalizationen
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian. Desa Sidakaton merupakan desa yang mata pencaharian penduduknya sebagian besar di sektor swasta /informal antara lain sebagai pedagang warung makan (warteg) di luar desa terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan lain-lain. Sebagian lagi,bekerja sebagai petani dan buruh tani. Produk unggulan Desa Sidakaton yang sebagian besar wilayahnya merupakan areal pertanian adalah bawang merah Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang menarik. Hal tersebut terlihat dari fenomena pasar komoditas bawang merah nasional yang sangat ditentukan oleh kinerja produksi domestik dengan kegiatan impor. Kinerja produksi yang dimaksud terutama ditunjukkan oleh kemampuan produksi pada sentra-sentra produksi nasional, sementara jumlah impor sangat ditentukan oleh tingkat permintaan domestik baik untuk kebutuhan konsumsi, benih dan industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk: Menganalisis hubungan faktor sosial ekonomi petani ( jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status kepemilikan lahan, dan luas lahan) dengan relasi gender dalam pembagian kerja dan Kesetaraan dan Keadilan Gender rumahtangga petani di Desa Sidakaton. Menganalisis pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam rumahtangga petani bawang merah di Desa Sidakaton yang dikaitkan dengan nilai sosial budaya yang terwujud dalam rumahtangga petani bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Populasi penelitian sebanyak 446 Rumahtangga petani bawang merah Desa Sidakaton. Responden penelitian sebanyak 45 rumahtangga petani yang diambil secara acak disproporsional . berdasarkan luas lahan yang digarap. Hasil penelitian menunjukkan relasi gender dalam pembagian kerja dalam rumahtangga petani bawang merah lebih menempatkan peran perempuan pada kegiatan reproduktif sekaligus produktif, sehingga perempuan mengalami beban kerja berlebih . Di sisi lain laki-laki hanya ditempatkan dalam pekerjaan produktif dan lebih dominan dalam kegiatan kemasyarakatan. Pembagian kerja produktif pada pengelolaan usahatani bawang merah dipengaruhi oleh stereotipi yang berkembang dalam masyarakat. Jenis pekerjaan yang berbeda yang dilakukan responden laki-laki maupun perempuan dalam kegiatan pengelolaan usahatani bawang merah mengakibatkan berbeda pula dalam pembayaran tenaga kerja. Hal ini menunjukkan ketidakadilan gender sehingga dapat menyebabkan perempuan semakin termarginalisasi. Jika dilihat dari pembagian kerja, curahan waktu serta akses dan kontrol, dapat dikatakan bahwa kesetaraan dan keadilan gender pada rumahtangga petani bawang merah belum terwujud. Pelaksanaan peranan suami dan istri dalam kegiatan reproduktif, produktif (pengelolaan usahatani bawang merah) dan kegiatan sosial kemasyarakatan masih dipengaruhi oleh nilai gender atau bias gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi gender tidak berhubungan dengan kesetaraan dan keadilan gender (KKG) sehingga hipotesis kedua dinyatakan ditolak, walaupun pada kenyataannya relasi gender memiliki hubungan dengan KKG. Budaya masyarakat Desa Sidakaton dalam menyambut kehadiran anak antara lain: Upacara Mitoni atau Tingkeban, Brokohan, Upacara Tedak Sinten. Masyarakat Desa Sidakaton dalam mendidik anak tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Keduanya sama saja tidak ada yang lebih penting hanya saja dalam hal tindakan. Penerapan nilai budaya lokal dilihat dari tiga aspek yaitu nilai anak, norma bekerja, dan etos kerja.
dc.description.abstractAmanah,Siti
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectgender gapen
dc.subjectred onion farmen
dc.subjectdecision makingen
dc.subjectaccesen
dc.subjectcontrolen
dc.titleKesetaraan dan Keadilan Gender dalam Usahatani Bawang Merah, Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.en
dc.titleGender Equality and Equity in Red Onion Farms of Sidakaton Village, Sub District of Dukuhturi, Tegal District, Central Java Province.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record