Perbaikan Mutu Biomineral Cairan Rumen dengan Penambahan Mineral Makro (Ca, P, Mg, S)
Addition of Macro Minerals (Ca, P, Mg and S) in Improving Biomineral Supplement Quality
Abstract
The aim of this study was to improve quality of biomineral suplement by adding macro minerals at different levels to that is recommended by NRC for beef cattle. A randomised block design with factorial 52 was used for fermentabilty and degradability study. Factor A were A1 = Biomineral + 0 macro mineral NRC requirement, A2 = A1 + 0.5 macro mineral NRC requirement, A3 = A1 + 1macro mineral NRC requirement, A4 = A1 + 1, 5 macro mineral NRC requirement, A5 = A1 + 2.0 macro mineral NRC requirement. Factor B was incubation period at 0 and 3 hour. A randomized block design was applied in in vitro digestibility study with the treatment was factor A. Rumen fluids from five beef cattle were use as replications. The results showed that level of macro mineral addition (Ca, P, Mg, and S) gave a highly significant effect (P<0.01) on VFA concentration. VFA concentration was also significantly affected by incubation period, but it was not influenced by interaction between the two factors.There were no significant effects of level of macro mineral addition, incubation period and interaction between the two factors on ammonia concentration, dry matter and organic matter degradabilities and digestibilities. The conclusion of this study was, the addition of macro minerals (Ca, P, Mg, and S) at the level of 0.5-2 of recommended by NRC had the potential to increase the quality of biomineral, so biomineral supplements can be used as mineral supplements that are not expensive and environmentally friendly. It is suggested to add macro mineral at a level of 1.5 NRC recommendation to improve biomineral quality on the basis of its effect on total VFA concentration. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas ternak adalah rendahnya kualitas dan kuantitas pakan yang menyebabkan produksi dan kuantitas produk ternak yang rendah pula. Hal ini akibat dari defisiensi nutrien yang dialami ternak seperti defisiensi karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Suplementasi merupakan salah satu solusi untuk menunjang produktivitas ternak di Indonesia. Suplementasi mampu mengatasi masalah defisiensi, juga akan meningkatkan kapasitas pencernaan dari ternak, karena adanya perbaikan metabolisme dan kemampuan mikroba rumen dalam saluran pencernaan. Suplemen yang diberikan harus baik dalam kuantitas dan kualitas, mempunyai nilai biologis yang baik dan mencukupi kebutuhan ternak, bersifat alami sebagai pakan ternak, mudah diproduksi dan harganya murah. Suplemen tersebut dapat diperoleh hanya dengan mengolah limbah rumah potong hewan (RPH) yaitu cairan rumen menjadi suplemen mineral yang kaya akan kandungan nutrisi yang berguna bagi ternak. Suplemen biomineral telah dibuat dari cairan rumen; suplemen biomineral ini kaya akan protein yang berasal dari mikroba rumen dan mineral mikro seperti Fe, Zn, Se, Al, dan Cu, tetapi kandungan mineral makro (Ca, P, Mg, dan S) yang rendah. Dari penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa suplemen biomineral yang telah diteliti masih rendah kandungan makro mineral terutama mineral Ca, Mg, K, P dan S sehingga perlu diperbaiki kandungan mineral tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah upaya mempelajari perbaikan mutu suplemen biomineral dengan mineral makro (Ca, P, Mg dan S) terhadap fermentabilitas dan kecernaannya. Desain percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 5 x 2 yaitu 5 perlakuan dan 2 faktor (Faktor A adalah taraf pemberian mineral makro dan Faktor B adalah waktu inkubasi) dengan 5 kelompok cairan rumen (CR) untuk mempelajari efek perlakuan terhadap fermentabilitas dan degradabilitas suplemen biomineral. Rancangan acak kelompok juga digunakan dalam percobaan kecernaan dengan 5 kelompok CR. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian yaitu A1= 0 kebutuhan mineral dalam NRC (2000), A2= A1 + 0,5 kebutuhan mineral dalam NRC (2000), A3= A1+ 1 kebutuhan mineral dalam NRC (2000), A4= A1+ 1,5 kebutuhan mineral dalam NRC (2000), A5= A1 + 2kebutuhan mineral dalam NRC (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf penambahan mineral makro (Ca, P, Mg, dan S) memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsentrasi VFA. Nilai konsentrasi VFA dengan taraf penambahan 1,5–2 NRC, lebih tinggi dibandingkan dengan taraf penambahan 0, 0,5, dan 1 NRC. Penambahan mineral makro, waktu inkubasi dan interaksi kedua faktor tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsentrasi VFA. Penambahan mineral makro, waktu inkubasi dan interaksi kedua faktor tidak mempengaruhi secara nyata konsentrasi NH3, degradabilitas bahan kering dan bahan organik, dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. ii Dapat disimpulkan bahwa suplemen biomineral dapat diperbaiki mutunya dengan penambahan mineral makro (Ca, P, Mg, dan S) pada taraf 1,5 xrekomendasi NRC. Untuk memperbaiki mutu biomineral disarankan untuk menambahkan mineral makro pada taraf 1,5 NRC.