Perubahan Populasi Mikroba Rumen dan Produksi Gas Metan in vitro dengan Penambahan Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum), Ampas Teh dan Daun Kembang Sepatu.
The Rumen Microbe Changes and Methane Production with The Addition of Clove Leaf Oil (Syzygium aromaticum), Tea by products and Hibiscus Leaf in the in vitro Fermentation
Abstract
This study was designed to evaluate the effect of clove leaf oil, tea by product and hibiscus leaf meal combination on population of rumen microbes (protozoa, amilolytic bacteria, cellulolytic bacteria, proteolitic bacteria) and methane production in the in vitro fermentation. The design of experiment was Randomized Block Design with 4 treatments and 5 replication. The treatments were : A1 = forage: concentrate = 60:40 (Control); A2 = Control + tea by product (2 mg/ml) and hibiscus leaf (0.3 mg/ml) (Suplement1); A3 = Control + Suplement1 + 0.02 mg/ml of clove leaf oil; A4 = Control + Suplement1 + 0.02 mg/ml of clove leaf oil. Control ration consisted of forage (60% dry matter/DM) and concentrate (40% DM). Parameters observed were population of protozoa, amilolytic bacteria, cellulolytic bacteria, proteolytic bacteria and methane production. The result showed that the addition of clove leaf oil (0.04 mg/ml), tea dreg (2 mg/ml), and hibiscus leaf (0.3 mg/ml) significantly (P<0.05) decreased protozoa population, and increased (P<0.05) population of amilolytic bacteria, but no effect on methane production (P>0.05). It was concluded that supplementation of clove leaf oil combined with tea by product and hibiscus leaf could modify composition of rumen microbes especially protozoa and amilolytic bacteria but did not affect methane production. Mikroba rumen berperan penting dalam pencernaan dan fermentasi pada ternak ruminansia. Jumlah dan jenis mikroba rumen sangat dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi ternak. Penggunaan senyawa sekunder tanaman dapat memodifikasi komposisi mikroba rumen dan produksi metan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara in vitro pengaruh penambahan minyak daun cengkeh pada kombinasi ampas teh dan daun kembang sepatu terhadap populasi mikroba rumen (protozoa, bakteri amilolitik, bakteri selulolitik, bakteri proteolitik) dan produksi gas metan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan empat perlakuan dan lima kelompok. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan ampas teh dan daun kembang sepatu terhadap komposisi mikroba rumen dan produksi metan. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa ampas teh pada level 2 mg/ml cairan rumen dan daun kembang sepatu pada level 0,3 mg/ml cairan rumen (Suplemen 1/ S1) menurunkan produksi gas metan, meningkatkan populasi bakteri amilolitik dan selulolitik. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah A1 = Hijauan : Konsentrat = 60:40 (Kontrol), A2 = Kontrol + ampas teh (AT) 2 mg/ml cairan rumen dan daun kembang sepatu (DKS) 0,3 mg/ml cairan rumen (Suplemen1), A3 = Kontrol + Suplemen1 + minyak cengkeh 0,02 mg/ml cairan rumen, A4 = Kontrol + Suplemen1 + minyak cengkeh 0,04 mg/ml cairan rumen. Ransum kontrol terdiri dari 60% Hijauan dan 40% Konsentrat. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah populasi protozoa dan bakteri serta produksi gas metan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan minyak cengkeh (0,04 mg/ml), ampas teh (2 mg/ml) dan daun kembang sepatu (0,3 mg/ml) nyata (P<0,05) menurunkan populasi protozoa, tidak nyata (P>0,05) menurunkan produksi gas metan serta nyata meningkatkan (P<0,05) populasi bakteri amilolitik namun tidak nyata meningkatkan (P>0,05) bakteri proteolitik dan bakteri selulolitik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi minyak cengkeh dengan kombinasi ampas teh dan daun kembang sepatu dalam ransum dapat memodifikasi komposisi mikroba rumen terutama protozoa dan bakteri amilolitik, namun belum berpengaruh pada produksi gas metan, populasi bakteri proteolitik dan bakteri selulolitik.