Evaluasi Pemberian Ransum dengan Sumber Energi yang Berbeda terhadap Penampilan Produksi Domba Lokal BALIBU
Evaluation of Different Energy Sources Feed on BALIBU Local Sheep Performance
Date
2012Author
Shaliha, Maulani Barkah
Wiryawan, Komang G.
Khotijah, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
The objective of this research was to evaluate the effect of high energy ration (maize, cassava meal, and maize+cassava meal) in the diets on performance and also income over feed cost of growing local sheep aged under 5 months. Nine local sheeps aged about 2 months, weighed 9.11±3.03 kg were used and divided into three groups consisted of three animals in each group. The sheeps were allocated in a Randomized Block Design. The treatment diets were, P1: energy source from maize; P2: energy source from cassava meal; P3: energy source from maize and cassava meal. The ration was offered at 3-5% of body weight while the water was offered ad libitum. Feed intake, average daily weight gain, feed conversion, and income over feed cost (IOFC) were measured. Data were analyzed using analysis of variance and any significant differences were further tested using contrast orthogonal. The results showed that the treatments did not significantly affect (p>0.05) intake of dry matter, protein, crude fiber, eter extract, total digestible nutrient, calcium, phosphor, average daily weight gain, feed conversion ratio, and value of IOFC. It was concluded that energy sources from maize, cassava meal, and maize+cassava meal can be used in the diets of growing local sheep aged under 5 months. performance Pemberian pakan yang kaya energi sangat dibutuhkan untuk usaha penggemukan domba lokal BALIBU. Domba BALIBU adalah sebutan untuk domba dengan umur dibawah lima bulan. Kekurangan energi pada ternak muda dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan pencapaian dewasa kelamin. Jagung dan onggok merupakan pakan sumber energi yang dapat diberikan kepada ternak yang sedang tumbuh, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian ransum dengan sumber energi yang berbeda terhadap penampilan produksi dan income over feed cost (IOFC) usaha pembesaran domba lokal BALIBU selama 3 bulan. Ternak yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 ekor domba lokal jantan lepas sapih (umur 2 bulan) dengan bobot badan awal rata-rata 9,11±3,03 kg. Pakan yang digunakan berupa rumput lapang dan konsentrat (30:70) dengan pemberian sebesar 3-5% dari BB dan air diberikan secara ad libitum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) pola searah dengan 1 perlakuan yaitu ransum, yang terdiri dari 3 jenis ransum dan 3 ulangan, ulangan berlaku sebagai kelompok dan pengelompokan dilakukan berdasarkan BB kecil, sedang, dan besar. Perlakuan yang diberikan adalah P1: ransum dengan sumber energi jagung; P2: ransum dengan sumber energi onggok; P3: ransum dengan sumber energi jagung dan onggok. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika ada pengaruh yang nyata, diuji lanjut dengan Kontras Ortogonal. Peubah yang diamati antara lain konsumsi BK, PK, SK, LK, TDN, dan Ca, P, pertambahan bobot badan (PBB), konversi, serta income over feed cost (IOFC). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ketiga perlakuan (P1, P2, dan P3) tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05) terhadap konsumsi BK, PK, LK, SK, TDN, Ca, P, PBB, konversi dan IOFC. Konsumsi bahan kering domba ketiga perlakuan sebesar 452±159 g/ekor/hari dengan konsumsi sebesar 3,3±0,3 %BB/hari, sedangkan konsumsi bahan kering domba BALIBU berdasarkan bobot badan metabolis berkisar antara 63±8 g/kg BB0,75. Konsumsi PK, SK, LK, TDN, Ca, dan P domba berturut-turut sebesar 73±26 g/ekor/hari; 99±35 g/ekor/hari; 28±10 g/ekor/hari; 297±104 g/ekor/hari; 7,6±2,7 g/ekor/hari; 1,9±0,7 g/ekor/hari, serta dengan pertambahan bobot badan sebesar 109±38 g/ekor/hari. Angka konversi yang didapat pada penelitian ini sebesar 4,2±0,7 dan IOFC sebesar Rp. 3456±1187 ekor/hari. Dapat disimpulkan bahwa pakan dengan sumber energi onggok dan jagung dapat saling mengantikan penggunaannya sebagai pakan untuk pembesaran domba lokal BALIBU dengan penggunaan sebesar ±20% dalam ransum yang dikombinasikan dengan penggunaan bungkil kelapa sebesar ±50%.