Show simple item record

Model of Sustainable Ruminant Feed Industry in Jepara, Central Java

dc.contributor.advisorSukria, Heri Ahmad
dc.contributor.advisorBurhanuddin
dc.contributor.authorFauziyah, Kholishotul
dc.date.accessioned2012-04-16T03:16:42Z
dc.date.available2012-04-16T03:16:42Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54208
dc.description.abstractFeed restrictiveness is the main problem in animal production, whereas agricultural products, agricultural and agroindustrial by products are very potential feedstuffs. But there are not accurate data and information of their quantity and availability. Feedmill is one of supporting component of feed industry. To synchronize the direction of its development an analysis of local potential feed availability is required as the important issue. The aims of this research are to identify local feedstuff availability, to evaluate its carrying capacity, and to develop model of feed industry. The benefit of this research to become as a basic data and information for feed industry development in Indonesia and especially in Jepara. This research had been conducted in Jepara, Central Java; and based on survey method. The primer data were obtained by observation and interview, whereas the seconder data were collected from related instances and institutions in Jepara. Location of this research was determined with purposive sampling method and number of respondents with random sampling. The results showed production of available local feedstuffs were: soybean straw was 98%, cassava leaf was 98%, rice bran was 100%, and tempe dreg was 100%. The optimal carrying capacity of Jepara based on the real production was 27480.79 AU. Model of sustainable ruminant feed industry was designed based on integrated farming that consist of feedmill, agroindustrial industry, feed raw material industry, organic fertilizer and bioenergy industry. Feedmill was recommended to produce 577.20 tons/month concentrate for 9.620 beef cattle and its alternative location were Pakis Aji, Mlonggo, and Bangsrien
dc.description.abstractBahan baku pakan lokal yang berbasis hasil samping pertanian dan industri pertanian sangat berpotensi menjadi bahan baku pakan ternak, namun potensi ini belum termanfaatkan secara baik dan optimal yang disebabkan karena belum adanya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah dan ketersediaan bahan baku pakan lokal. Pabrik pakan merupakan salah satu komponen pendukung industri pakan yang sebagian besar sumber bahan pakan dan pasar terdapat di perdesaan, pabrik pakan akan berjalan baik jika suplai bahan baku tersedia secara kontinyu. Penelitian ini dilakukan di Jepara, Jawa Tengah dengan bahan penelitian berupa hasil pertanian, hasil samping pertanian, dan hasil samping industri pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tujuan: 1). mengidentifikasi dan mengevaluasi ketersediaan sumber bahan pakan lokal; 2). menganalisis daya dukung sumber bahan pakan lokal; dan 3). membuat model industri pakan ruminansia berkelanjutan di Jepara. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif yang terdiri dari: 1). identifikasi dan evaluasi ketersediaan sumber bahan pakan lokal; 2) analisis daya dukung sumber bahan pakan lokal; 3) analisis model industri pakan ruminansia berkelanjutan di Jepara. Penelitian ini bermanfaat menjadi data dan informasi dasar dalam pengembangan industri pakan di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Jepara pada khususnya dengan memanfaatkan sumber bahan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi bahan pakan lokal yang tersedia sebagai pakan ternak dari total produksi adalah jerami padi sebesar 70%, jerami jagung sebesar 91%, jerami kacang tanah sebesar 95%, jerami kacang kedelai sebesar 98%, daun ubi jalar sebesar 90%, daun ubi kayu sebesar 98%, pucuk tebu sebesar 95%, dedak padi sebesar 100%, ampas tahu sebesar 60%, dan ampas tempe sebesar 100%. Daya dukung Jepara berdasarkan produksi potensial sebanyak 40.156,46 ST, produksi efektif sebanyak 36.207,88 ST, dan produksi riil sebanyak 27.480,79 ST. Estimasi peningkatan populasi ternak (PPT) Jepara berdasarkan produksi potensial sebanyak 3.894,46 ST, produksi efektif sebanyak -54,12 ST, dan produksi riil sebanyak -8.781,21 ST. Daerah yang mempunyai nilai daya dukung dan PPT tertinggi adalah Kecamatan Nalumsari dan Batealit. Pengembangan model industri pakan ruminansia berkelanjutan menggunakan prinsip pertanian terpadu yaitu integrasi antara pabrik pakan, industri pertanian, industri bahan baku pakan, serta industri pupuk organik dan bioenergi. Pabrik pakan ruminansia di Jepara diarahkan untuk memproduksi konsentrat sapi potong dengan kebutuhan konsentrat sebanyak 577,20 ton/bulan untuk 9.620 ekor sapi bakalan dengan alternatif lokasi pabrik yang direkomendasikan yaitu Kecamatan Pakis Aji, Mlonggo, dan Bangsri.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectmodel of feed industryen
dc.subjectruminanten
dc.subjectJeparaen
dc.titleModel Industri Pakan Ruminansia Berkelanjutan Di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengahen
dc.titleModel of Sustainable Ruminant Feed Industry in Jepara, Central Java


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record