Show simple item record

dc.contributor.advisorDespal
dc.contributor.advisorSatoto,Kukuh Budi
dc.contributor.authorQitri, Nunu Ainul
dc.date.accessioned2012-03-12T07:17:30Z
dc.date.available2012-03-12T07:17:30Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53744
dc.description.abstractThe aim of this study was to compare the quality of total mixed ration (TMR) silage in two different silo (in vitro study) based on physical characteristics, fermentative, and utilities that were tested in vitro. There were trench silo (T) and plastic container (drum) (D). The quality judged from physical (odor, texture, moisture, color and spoilage), fermentative (pH, DM, VFA, DM degradation, CP, NH3, CP degradation, WSC and fleigh point) and utilities (fermentation and digestion) characteristics of the silage produced. The result showed degree of damaged silage in treatment (T) were higher (9,00%) than treatment (D) (2.59%). Fermentative was known by means of pH value in the treatment (pH < 4.4). Based on the fleigh number (FN), silage produced in T could be classified as a good silage (FN= 74,00 ± 3,92 ) and silage in D could be classified as an excellent silage (FP= 118,78 ± 21,51). Digestibilities test showed that silage T were has 71.06 ± 1.82% DMD, whereas silage D were has 73.401 ± 1.17% DMD. The same pattern also occurred in the observation of OMD. Organic matter digestibility values in treatment T were 71.63 ± 1.67% OMD, while in D were 73,25 ± 1.45% OMD. There were differences of physical and fermentative characteristics silage among the silo types. Silage in drum silo is better than trench silo, but the utilities characteristics of the observations did not show any significant differences. Silage produced on both silo were fermentabel and highly digestable, that support the provision of nutrients for livestock.en
dc.description.abstractPeningkatan produktivitas di bidang peternakan perlu didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pakan berkualitas. Pakan berkualitas juga dapat diperoleh dari pakan non konvensional, seperti daun rami (Boehmeria nivea L. GAUD). Hijauan ini berasal dari sisa hasil pemanenan tanaman rami dan mengandung protein kasar yang tinggi (PK ≥ 16%). Pemanfaatan daun rami menjadi bahan baku pakan sapi perah harian dapat dilakukan melalui teknologi fermentasi menjadi silase ransum komplit. Bentuk penyediaan pakan komplit ini dinilai lebih efektif dan efisien. Pada pembuatan silase ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah tempat penyimpanan silase (silo). Penggunaan silo perlu disesuaikan dengan skala usaha, misalnya di Indonesia, dikarenakan sekitar 80% usaha peternakan sapi perah lokal merupakan usaha sapi perah rakyat (peternak kecil), sehingga diperlukan silo untuk skala usaha yang relatif kecil. Namun kajian tentang silo yang sesuai untuk skala ini, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pakan silase ransum komplit dari jenis silo yang berbeda berdasarkan karakteristik fisik, fermentatif, dan utilitas yang diuji secara in vitro. Ada dua jenis silo yang digunakan sebagai perlakuan dalam penelitian ini, yaitu trench silo (T) dan drum (D). Parameter yang diamati, antara lain: karakteristik fisik (uji Organoleptik), karakteristik fermentatif (pengukuran pH, kadar bahan kering (BK), volatil fatty acid (VFA), kehilangan BK, kadar protein kasar (PK), kadar Amonia (NH3), perombakan PK, WSC (water soluble carbohydrate), dan nilai fleigh (NF), dan karakteristik utilitas (fermentabilitas rumen yang meliputi VFA dan NH3 rumen dan kecernaan in vitro, yaitu kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan silase pada perlakuan T lebih tinggi (9,00%) dibandingkan pada perlakuan D yang hanya 2.59%. Tingkat kehilangan BK dan PK pada kedua perlakuan cukup tinggi. Kehilangan BK pada perlakuan T sebesar 10,56 a ± 0,46 % dan pada perlakuan D sebesar 3,74 b ± 1,19%. Kehilangan PK pada kedua perlakuan lebih besar dari 4,1%. Berdasarkan NF, silase pada perlakuan T (NF = 74,00 ± 3,92) tergolong berkualitas baik, dan silase pada perlakuan D (NF=118,78 ± 21,51) tergolong berkualitas sangat baik. Nilai kecernaan pada kedua perlakuan cukup tinggi. Nilai KCBK silase pada T sebesar 71,06 ± 1,82% dan pada D sebesar 73,40 ± 1,17%. Nilai KCBO silase pada perlakuan T sebesar 71,62 ± 1,67%, sedangkan pada perlakuan D sebesar 73, 25 ± 1,45%. Karakteristik fisik silase dan fermentatif silase ransum komplit yang iv ditempatkan pada silo trench dan silo drum, diperoleh penilaian yang berbeda. Silase pada silo drum lebih baik daripada silase pada silo trench. Namun, dari pengamatan karakteristik utilitas tidak diperoleh perbedaan yang signifikan. Silase yang dihasilkan pada kedua silo tergolong pada pakan yang fermentabel dan memiliki kecernaan yang tinggi, sehingga dapat mendukung penyediaan nutrisi bagi ternak.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectRami leavesen
dc.subjectplastic containeren
dc.subjecttotal mixed ration silageen
dc.titleEvaluasi Kualitas Silase Ransum Komplit Berbahan Dasar Hijauan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dan Daun Rami (Boehmeria nivea, L. Gaud) pada Silo yang Berbedaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record