Show simple item record

dc.contributor.advisorPambudy,Rachmat
dc.contributor.authorYustiarni, Amelia Kartika
dc.date.accessioned2012-02-24T01:32:28Z
dc.date.available2012-02-24T01:32:28Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53512
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara terpadat keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dan pada tahun 2010 mencapai 237,56 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia diikuti oleh peningkatan jumlah konsumsi beras, karena 95 persen penduduk Indonesia menkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Hal ini mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan produksi beras dengan meningkatkan produksi padi. Produksi padi dapat ditingkatkan melalui penggunaan benih padi bersertifikat. Salah satu perusahaan benih padi bersertifikat di Indonesia adalah PT. Sang Hyang Seri (PT.SHS). Dalam memproduksi benih padi, PT. SHS melakukan kerjasama dengan petani penangkar benih yang berada di daerah sekitar. PT. SHS melakukan program kemitraan penangkaran benih padi dengan petani sekitar untuk memenuhi kebutuhan produksi benih padinya. Program kemitraan disamping memberikan keuntungan bagi perusahaan, juga memberikan keuntungan bagi petani mitra, diantaranya mendapatkan kepastian pasar, mendapatkan harga jual benih yang lebih tinggi sehingga pendapatan mereka meningkat dan mendapatkan tambahan ilmu serta teknologi yang efisien dari perusahaan tersebut. Evaluasi kemitraan dapat dilakukan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan kemitraan antara PT. SHS dengan petani mitra telah berjalan, sehingga dapat diketahui masalah-masalah yang dihadapi selama pelaksanaan kemitraan. Dengan mengetahui permasalahannya, maka diharapkan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kinerja kemitraan. Selain mengevaluasi pelaksanaan kemitraan berdasarkan peraturan yang telah disepakati, kesuksesan dari pelaksanaan kemitraan dapat dicapai dengan mengetahui tingkat kepuasan petani terhadap jalannya kemitraan. Peningkatan pendapatan juga menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan pelaksanaan kemitraan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi pelaksanaan kemitraan antara PT. SHS dengan petani penangkar benih padi mitra, (2) Menganalisis tingkat kepuasan petani penangkar benih padi mitra terhadap jalannya kemitraan, dan (3) Menganalisis tingkat pendapatan petani penangkar benih yang melakukan kemitraan dengan PT. SHS bila dibandingkan dengan petani penangkar benih padi non mitra. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Subang, dimana petani mitra pada penelitian ini adalah petani penangkar benih padi yang melakukan kemitraan dengan PT. SHS Sukamandi, sedangkan petani non mitra adalah petani penangkar benih padi yang berada di Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Petani penangkar benih pada penelitian ini adalah petani penangkar benih padi yang menghasilkan benih padi kelas benih sebar (BR). Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena PT. SHS merupakan salah satu produsen benih padi terbesar di Indonesia, dimana lokasi lahan penangkaran benih padi milik PT. SHS berada di Sukamandi, Kabupaten Subang. Untuk petani non iii mitra, pemilihan lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Subang karena satusatunya lokasi petani penangkar benih padi yang menghasilkan benih padi kelas benih sebar di Kabupaten Subang hanya berada di Kecamatan Subang. Pemilihan petani responden dilakukan secara purposive untuk petani mitra dan simple random sampling untuk petani non mitra dengan mengambil sampel masingmasing sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan untuk musim tanam 2010/2011. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis keragaan usahatani penangkaran benih padi mitra dan non mitra serta mengevaluasi jalannya kemitraan antara petani penangkar benih padi dengan PT. SHS. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan petani mitra terhadap jalannya kemitraan serta menganalis tingkat pendapatan usahatani petani mitra bila dibandingkan dengan usahatani petani non mitra berdasarkan penerimaaan dan biaya usahatani. R/C rasio digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani. Data yang diperoleh berasal dari kuisioner dan diolah menggunakan bantuan software komputer Microsoft Excel dan Minitab 14. Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas digunakan SPSS 17,0. Kemitraan yang terjalin antara PT. SHS dengan petani mitra termasuk ke dalam kemitraan inti plasma. Hasil analisis matriks evaluasi kemitraan menunjukkan bahwa terdapat enam poin kerjasama yang tidak memiliki kesesuaian antara kesepakatan kerjasama dengan realisasi. Poin-poin tersebut adalah penjualan hasil panen, penyediaan sarana produksi, kegiatan pembasmian tikus, respon terhadap keluhan, pengangkutan hasil panen dan pembayaran hasil panen. Walaupun begitu, kemitraan memberikan beberapa manfaat, diantaranya yaitu mendapatkan bantuan modal, mendapatkan jaminan pasar, meningkatkan pendapatan serta mendapatkan tambahan pengetahuan, ketrampilan serta teknologi. Berdasarkan metode Importance Performance Analysis (IPA) dapat diketahui atribut-atribut yang berada pada prioritas utama adalah atribut harga sarana produksi, ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi, respon inti terhadap keluhan, penyediaan sarana transportasi untuk panen, harga beli hasil panen, serta ketepatan waktu pembayaran hasil panen. Secara keseluruhan, berdasarkan metode Customer Satisfaction Index (CSI) petani mitra dinyatakan cukup puas, karena nilai CSI yang diperoleh adalah 62,08. Dari analisis pendapatan usahatani penangkaran benih padi diketahui bahwa usahatani penangkaran benih padi pada petani mitra memberikan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang lebih tinggi dibandingkan pada petani non mitra. R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total pada petani mitra yaitu 1,219 dan 1,120. Sedangkan R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total pada petani non mita yaitu 1,063 dan 1,024. Dari nilai R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kemitraan antara PT. SHS dengan petani mitra memberikan keuntungan bagi petani mitra. Pelaksanaan kemitraan dapat diteruskan, terutama dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEvaluasi Kemitraan dan Analisis Pendapatan Usahatani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat (Kasus Kemitraan: PT. Sang Hyang Seri Regional Manajer I Sukamandi, Kabupaten Subang)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record