Show simple item record

dc.contributor.advisorYanuar,Rahmat
dc.contributor.authorSofiani, Oriza
dc.date.accessioned2012-02-03T07:40:59Z
dc.date.available2012-02-03T07:40:59Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53187
dc.description.abstractHortikultura merupakan salah satu subsektor penting dalam pembangunan pertanian. Secara umum, komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan pembudidayaannya memerlukan tenaga kerja intensif dengan keterampilan yang tinggi. Salah satu produk hortikultura yang memberikan kontribusi dalam PDB nasional adalah tanaman hias. Tanaman hias (florikultur) merupakan komoditas yang sangat khas, dimana para pengusahanya dituntut untuk lebih memberikan perhatian khusus dalam pengusahaannya didasarkan atas keterampilan seni, keterampilan penguasaan teknologi, budidaya dan kemampuan dalam memperdagangkan hasil produksi. Salah satu daerah sentra tanaman hias di Indonesia adalah provinsi Jawa Barat. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan agribisnis tanaman hias di Jawa Barat masih sangat berpotensi. Depok merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang menjadi sentra tanaman hias. Hal ini didukung juga oleh potensi pasar yang sangat baik, masih tersedianya lahan, potensi sumberdaya manusia yang besar, serta kondisi iklim Kota Depok yang sesuai untuk memproduksi tanaman hias. PT Istana Alam Dewi Tara merupakan salah satu perusahaan tanaman hias yang berlokasi di Sawangan Depok, Jawa Barat. Perusahaan ini merupakan perusahaan besar yang mampu bergerak di bidang usaha produksi tanaman, distribusi dan pemasaran. Salah satu jenis tanaman hias dengan demand yang cukup tinggi di PT. Istana Alam Dewi Tara adalah tanaman hias Dipladenia crimson. Tanaman ini berpeluang untuk diusahakan karena tingginya permintaan serta minat masyarakat terhadap bentuk Dipladenia crimson yang sangat menarik. Namun dalam proses produksinya, tanaman hias Dipladenia crimson ini memiliki risiko yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian dan pengkajian yang bertujuan untuk mengetahui risiko produksi tanaman hias Dipladenia crimson di PT. Istana Alam Dewi Tara, Sawangan Depok. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah menganalisis sumber-sumber risiko yang terdapat pada tanaman hias Dipladenia crimson. Tujuan yang kedua adalah menganalisis tingkat risiko produksi pada usaha tanaman hias Dipladenia crimson di PT Istana Alam Dewi Tara. Tujuan yang ketiga adalah menganalisis strategi yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi di usaha tanaman hias Dipladenia crimson „Istana Alam Dewi Tara‟. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis risiko produksi pada tanaman hias Dipladenia crimson. Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur v tingkat risiko menggunakan ragam (variance), simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation). Indikasi adanya risiko produksi pada perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson dapat dilihat dengan adanya fluktuasi hasil atau persentase keberhasilan yang didapatkan setiap periodenya. Dengan adanya risiko produksi, maka hasil produksi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan sehingga pendapatan perusahaan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari hasil penilaian risiko yang menggunakan ukuran coefficient variation, diketahui bahwa usaha perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson di PT Istana Alam Dewi Tara menghadapi risiko produksi sebesar 0,445. Artinya, untuk setiap satu satuan rupiah yang diperoleh PT Istana Alam Dewi Tara, maka risiko (kerugian) yang dihadapi adalah sebesar 0,445. Berdasarkan hasil penilaian risiko produksi pada kegiatan perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson diperoleh nilai expected return sebesar 19.493.750. Artinya, usaha perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson dapat mengharapkan perolehan hasil sejumlah 19.493.750,- rupiah untuk setiap kondisi dalam proses perbanyakan yang telah diakomodasi oleh perusahaan. Hal tersebut menunjukan bahwa kegiatan perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson memberi harapan perolehan hasil produksi sebesar 19.493.750,- rupiah untuk setiap periode dalam produksi. Strategi penanganan risiko produksi yang dapat dijadikan masukan bagi PT Istana Alam Dewi Tara sebagai alternatif penanganan, yaitu strategi preventif. Strategi preventif merupakan strategi penanganan yang dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko, strategi preventif yang dapat dilakukan pada PT Istana Alam Dewi Tara untuk perbanyakan tanaman hias Dipladenia crimson diantaranya adalah sebagai berikut: melakukan penyiraman secara tepat jika terjadi kondisi cuaca buruk dengan mengatur timer sprinkle sesuai kebutuhan air, membersihkan area pertanaman dari gulma atau rumput untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman hias Dipladenia crimson, dalam melakukan perbanyakan sebaiknya pemilihan bibit yang akan distek lebih diperhatikan, dimana pemilihan bibit untuk penyetekan dilakukan pada bibit yang tidak terlalu tua sebelum melakukan perbanyakan, peralatan yang akan digunakan hendaknya disterilkan terlebih dahulu, melakukan perbaikan dengan segera peralatan dan bangunan seperti green house dari kebocoran, dan mengoptimalkan pelaksanaan manajemen perusahaan dengan baik.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Risiko Produksi Tanaman Hias Dipladenia crimson di PT Istana Alam Dewi Tara Sawangan Depoken


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record