Strategi Pengembangan Unit Usaha Beras SAE (Sehat, Aman, dan Enak) Gapoktan Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencarian sebagai petani. Sektor pertanian memiliki empat subsektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Di Indonesia, komoditas pangan utama masyarakat adalah beras. Beras merupakan bahan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia sehingga menjadi peluang bagi petani beras untuk mengembangkan usahanya. Salah satu produsen beras di Kabupaten Bogor yang memilliki potensi adalah Gapoktan Silih Asih. Gapoktan Silih Asih terletak di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Gapoktan Silih asih menerapkan sistem produksi dan pasca panen sesuai dengan SOP dibawah bimbingan Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian. Gapoktan tersebut memproduksi beras sehat yang dikenal masyarakat adalah beras SAE yang artinya beras yang Sehat, Aman, dan Enak. Beras SAE adalah produk beras yang tidak mengandung residu pestisida berbahaya (dibawah ambang batas kandungan pestisida yang boleh dikonsumsi manusia), Aman karena bebas residu dari pestisida yang berbahaya, Enak karena rasa nasinya yang pulen dan mempunyai aroma pandan. Kendala yang dihadapi Gapoktan Silih Asih masih rendah dalam administrasi terbukti dari visi dan misi yang belum tertulis. Pencatatan tentang keuangan masih belum rapi sehingga administrasinya pun masih rendah. Administrasi yang dilakukan Gapoktan masih belum terlalu modern sehingga masih butuh penataan administrasi yang lebih baik lagi. Tingkat pendidikan petani pada Gapoktan Silih Asih termasuk golongan yang rendah yaitu lulusan SD, SMP. Kompetensi petani pun kurang kompeten yang dimiliki petani masih terbatas. Kurangnya ketersediaan air juga masih kendala karena pengembangan beras ini masih tergantung cuaca. jadi ketika musim kemarau, air yang didapat sangatlah terbatas sehingga dapat mengganggu pola tanam padi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan usaha beras “SAE” Gapoktan Silih Asih, mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha beras “SAE” Gapoktan Silih Asih serta menentukan alternatif strategi pengembangan usaha dan prioritas yang dilakukan pada usaha beras “SAE” Gapoktan Silih Asih. Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Silih Asih yang berlokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian Pengumpulan data dan penelitian dilakukan pada Maret sampai September 2011. Penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling. Metode pengolahan dan analisis data terdiri atas analisis deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks faktor eksternal dan internal (matriks EFE dan IFE), matrik SWOT, matriks IE dan Matriks QSP (QSPM). 3 Peluang utama yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih adalah ketersediaan bahan baku sedangkan ancaman utama adalah perubahan cuaca tak menentu. Kekuatan utama yang dimiliki adalah yang berjiwa wirausaha tinggi, disiplin dan bertanggung jawab sedangkan kelemahan yang utama adalah kurangnya ketersediaan air. Berdasarkan hasil matriks IE, unit usaha Gapoktan Silih Asih berada pada sel ke V yaitu dalam menjaga dan mempertahankan (penetrasi pasar dan pengembangan produk). Total skor bobot pada matriks IFE adalah 2,935 sedangkan pada matriks EFE adalah 2,903. Berdasarkan matriks SWOT terdapat enam strategi yang dapat diterapkan meliputi meningkatkan promosi beras SAE, meningkatkan pengembangan produk beras SAE, meningkatkan keterampilan SDM petani Gapoktan Silih Asih, meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAE, mengefisiensi fasilitas Gapoktan untuk perbaikan ketersediaan air serta memperbaiki sistem administrasi. Berdasarkan matriks QSPM yang menjadi prioritas utama adalah meningkatkan pengembangan produk beras SAE. Dalam pengembangan produk yaitu mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi jasa atau produk saat ini.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]