Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwono,Joko
dc.contributor.authorPratiwi, Eka
dc.date.accessioned2012-02-01T06:28:12Z
dc.date.available2012-02-01T06:28:12Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53134
dc.description.abstractIndonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini. Di sisi lain, sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi yang besar. Salah satu indikasi besarnya potensi sektor pariwisata Indonesia terlihat dari besarnya devisa pariwisata Indonesia. Keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah menyebabkan sekitar 52 persen aset wisata Indonesia merupakan jenis wisata alam. Oleh karena itu, potensi sektor pariwisata Indonesia, didukung dengan keanekaragaman hayati yang menjadi aset wisata alam, menjadikan potensi bagi pertumbuhan agrowisata Indonesia. Agrowisata memiliki urgensi ditinjau dari segi masyarakat maupun negara. Bagi masyarakat, urgensi agrowisata terletak pada nilai rekreasi dan nilai ilmu pengetahuan. Kemudian urgensi agrowisata bagi negara terletak pada kontribusinya terhadap devisa Indonesia. Agrowisata merupakan bagian dari sektor pariwisata dan sektor pariwisata telah menjadi salah satu penghasil devisa yang cukup potensial, yaitu 6.298,02 USD pada tahun 2009. Salah satu daerah yang memiliki konsep agrowisata sebagai sektor pariwisatanya adalah Kota Depok. Kota Depok memiliki potensi dalam bisnis agrowisata. Hal ini disebabkan Kota Depok merupakan salah satu produsen tanaman hias, khususnya di daerah Sawangan, Depok. Lokasi usaha dari para produsen tanaman hias tersebut dapat dijadikan sebagai objek agrowisata dengan tanaman hias sebagai komoditas agrowisatanya. Selain itu jumlah penduduk Kota Depok yang cukup besar dan pada tahun 2010 mencapai 1.736.565 jiwa dapat dijadikan sebagai potensi pasar bagi bisnis agrowisata. Adanya potensi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan industri agrowisata di Kota Depok. Namun pertumbuhan industri agrowisata Kota Depok masih sangat kecil. Jumlah bisnis agrowisata Kota Depok yang diusahakan secara komersial hanya empat objek dari sebelas objek wisata. Hal tersebut dapat dikarenakan kurang optimalnya strategi pemasaran yang mencakup promosi yang kurang optimal serta aktivitas agrowisata yang kurang menarik dan tidak mampu memenuhi harapan konsumen. Salah satu perusahaan yang mengusahakan agrowisata sebagai unit bisnisnya adalah PT Godongijo Asri. Unit bisnis agrowisata tersebut dinamakan Ecotainment yang merupakan perpaduan antara Ecologi dan Entertainment. Dalam menjalankan aktivitas bisnis agrowisata Ecotainment, PT Godongijo Asri menghadapi beberapa permasalahan, yaitu kurangnya aktivitas promosi, adanya pesaing, dan penurunan pelanggan secara signifikan pada bulan tertentu terutama saat musim ujian sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka PT Godongijo Asri membutuhkan suatu formulasi strategi pemasaran yang tepat agar proses pemasarannya dapat berjalan secara optimal. Pada proses formulasi strategi pemasaran, PT Godongijo Asri perlu melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternalnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal lingkungan pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri, (2) merumuskan alternatif strategi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal pemasaran, (3) menentukan prioritas strategi pemasaran pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri. Penelitian dilakukan pada agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Kemudian dalam penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling, yaitu direktur, manajer pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri, serta staff bidang pariwisawa Dinas Pemuda, Olahraga, pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran adalah matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks IE (Internal-External), analisis SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Berdasarkan matriks EFE, peluang terbesar yang dimiliki oleh fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment adalah pemanfaatan internet untuk pemasaran dengan skor bobot sebesar 0,333. Sedangkan ancaman terbesar yang dihadapi adalah keluhan dari pelanggan dengan skor bobot sebesar 0,362. Selanjutnya berdasarkan matriks IFE, kekuatan terbesar pada fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment adalah konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket kegiatan dengan skor bobot sebesar 0,377. Sedangkan kelemahan utama yaitu pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat dengan skor bobot sebesar 0,149. Skor bobot total untuk EFE dan IFE berturut-turut sebesar 2,594 dan 2,732 yang menggambarkan bahwa fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri berada pada posisi rata-rata. Sehingga pada matriks IE diperlihatkan bahwa posisi fungsional pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri berada pada sel V (hold and maintain). Berdasarkan analisis SWOT, terdapat enam strategi pemasaran, yaitu: 1) melakukan inovasi terhadap konsep agrowisata agar lebih unik dan menyenangkan namun tetap bernilai pendidikan, 2) mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment, 3) mengikuti event Expo yang diadakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok dalam mempromosikan agrowisata Ecotainment, 4) meningkatkan keterampilan personel dalam pengaturan dan penciptaan suasana semangat pada peserta dengan memanfaatkan jasa training dari penyedia jasa, 5) mengoptimalkan aktivitas promosi dengan meningkatkan intensitas pengiriman brosur-brosur ke sekolah-sekolah target pasar terutama menjelang liburan sekolah, 6) mengantisipasi keluhan pelanggan saat peserta sangat banyak dengan merekrut tenaga kerja harian sementara yang dapat dipanggil sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu diberikan training. Berdasarkan QSPM, strategi yang menjadi prioritas adalah mengupayakan penawaran kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa serta meningkatkan intensitas undangan peliputan terhadap agrowisata Ecotainment.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleStrategi Pemasaran Agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri, Desa Serua, Kota Depok, Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record