Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.authorSiregar, Nining Mayanti
dc.date.accessioned2011-11-29T05:09:37Z
dc.date.available2011-11-29T05:09:37Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51986
dc.description.abstractPertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional, hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap total PDB nasional, dimana peranan sektor pertanian terhadap PDB Indonesia mengalami pertumbuhan dari 14,5 persen pada tahun 2008 menjadi 15,3 persen pada tahun 2009, sehingga sektor pertanian berada pada ranking kedua yang memiliki kontribusi terhadap PDB setelah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 26,4 persen. Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berkembang pesat di Indonesia. Saat ini, kecenderungan minat masyarakat terhadap sayuran terus meningkat, dimana hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat konsumsi sayuran penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2005 sebesar 35,30 kg/kapita/tahun, kemudian tahun 2006 sebesar 34,06 kg/kapita/tahun dan tahun 2007 sebesar 40,90 kg/ kapita/tahun serta tahun 2008 meningkat sebesar 51,31 kg/kapita/tahun. Hal ini diikuti pula dengan perkembangan produksi tanaman sayuran Indonesia yang meningkat sebesar 5,6 persen pada tahun 2009. Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang penting untuk dibudidayakan di Indonesia. Pada tahun 2009, komoditas cabai mengalami perkembangan produksi yang positif yaitu pada angka sebesar 19,57 persen, angka tersebut merupakan peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka peningkatan produksi sayuran lainnya. Cabai merah keriting adalah jenis cabai yang paling digemari di kalangan masyarakat hal ini dikarenakan hasil pertanian ini sudah menjadi bagian dari budaya makanan kuliner masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa cabai merah keriting sangat potensial untuk dibudidayakan oleh petani Indonesia. Salah satu daerah yang menghasilkan cabai merah keriting di Kabupaten Bogor adalah Desa Citapen. Rata-rata produktivitas cabai merah keriting di Desa Citapen hanya mampu mencapai 7,33 ton perhektar, sedangkan produktivitas optimal cabai merah keriting seharusnya dapat mencapai 13-17 ton perhektar. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat selisih sebesar 5,67- 9,67 ton perhektar antara produktivitas optimal dengan produktivitas cabai merah keriting di Desa Citapen. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat pendapatan usahatani cabai merah keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, dan (2) menganalisis faktor- faktor produksi yang mempengaruhi usahatani cabai merah keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record