Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Prima Azriana
dc.date.accessioned2011-09-13T06:04:31Z
dc.date.available2011-09-13T06:04:31Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/50257
dc.description.abstractSejak merebaknya isu global "back to nature", penggunaan produk herbal di Indonesia menjadi meningkat dan penggunaan tanaman obat-obatan inenjadi pilihan utama untuk sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu tanaman obat yang diguilakan yaitu Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.0 Nees.). Tanaman obat sambiloto dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mempertahankan umur siinpan sambiloto saat dikonsumsi, maka sambiloto perlu dikeringkan. Proses pengeringan produk berkaitan erat dengan sifat termofisik. Beberapa sifat tennofisik bahan yang terdiri dari panas jenis, massa jenis, konduktivitas panas, difusivitas panas dan porositas dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung. Sifat-sifat termofisik tersebut berperan penting pada saat penangalan pascapanen seperti pada proses pengeringan. Pada proses pengeringan, akm terjadi proses peinanasan pada bahan. Proses pemanasan juga membutuhkan sejumlah energi dirnana untuk meinperoleh besarnya energi yang terpakai inaka dibutuhkan parameter-paramater seperti panas jenis, massa jenis, konduktivitas panas, difusivitas panas dan porositas. Metode ymig sering dilakukan untuk menentukan panas jenis bahan pertanian adalah metode pencampuran (Method of Mixtures). Metode pencampuran menggunakan alat yang biasa disebut kalorimeter. Penyempurnaan kaloriineter terus dilakukan dan dikembangkan agar lebih efektif dan efisien dengan dilakukan modifikasi alat.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengukuran panas jenis, massa jenis dan konduktivitas panas untuk penentuan difusivitas panas dan porositas sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Nees.)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record