dc.description.abstract | Sawo (achras zapota, L) merupakan buah yang cukup diinati baik di pasar lokal maupun luar negeri. Produksi buah sawo di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2003 sebanyak 83877 ton menjadi 110418 ton pada tahun 2007. Dengan meningkatnya jumlah produksi maka harus ditingkatkan pula penanganan pasca panennya, karena penanganan pasca panen sawo sanpai sekarang masih kurang baik dan sering menyebabkan penman mutu. Mutu dan nilai nutrisi dari buah segar dipengaruhi oleh perubahan fisik dan kiiawinya selama pematangan dan penyimpanan. Varietas lokal yang menjadi unggulan salah satunya adalah varietas Sukatali ST1. Varietas unggulan ini masih belum baik penanganan pasca panennya terutarna dalam ha1 proses pematangannya, karena masih dilakukan secara tradisional sehingga mutu buah yang dihasilkan tidak seragam tingkat kematangannya dan umur simpan relatif pendek, akibatnya dapat mengurangi jurnlah permintaan pasar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan proses pengendalian pematangan buah sawo yaitu dengan cara pematangan buatan, agar dapat memenuhi permintaan pasar terhadap buah masak optimum secara terjadwal. | en |