Show simple item record

dc.contributor.authorFarizi, Anas
dc.date.accessioned2011-07-18T03:54:14Z
dc.date.available2011-07-18T03:54:14Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48451
dc.description.abstractTanah memiliki arti yang sangat penting di bidang pertanian. Kajian mengenai sifat-sifat tanah akan terus dilakukan hingga didapatkan kondisi tanah yang optimal bagi pertumbauhan tanaman. Salah satu terobosan besar dalam usaha mengenal sifat-sifat tanah untuk pertanian adalah precision farming. Precision Farming (PF) merupakan suatu pengembangan metode bercocok tanam tingkat lanjut yang mengikutsertakan analisa faktor keberagaman kondisi lahan pertanian agar mendapatkan kinerja yang lebih efisien dengan bantuan perangkat modern. Dalam rangka memahami kaidah-kaidah PF, maka dilakukan ujicoba pendugaan kepadatan (bulk density) tanah dengan menggunakan gelombang ultrasonik 50 kHz. Hal ini dilakukan mengingat pendeteksian dengan menggunakan gelombang ultrasonik telah banyak diterapkan di bidang lain se1ain pertanian. Pendeteksian bulk density tanah, lebih lanjut dapat dikembangkan untuk pendugaan Ietak lapisan padat tanah pada lahan pertanian. Ujicoba ini dilakukan dengan cara memberikan 3 macam perIakukan pada posisi pengukuran yang meliputi posisi pengukuran horizontal, vertikal, dan menyudut. Pada posisi pengukuran horizontal didapatkan penurunan nilai amplitudo gelombang yang diterima seiring dengan bertambahnya bulk density dan kadar air tanah. Selain itu, posisi pengukuran ini menunjukkan terjadinya penyebaran gelombang ke seluruh medium rambatnya akibat pemantulan. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya nilai amplitudo gelombang yang diterima seiring dengan bertambalmyajarak pengukuran. Pada posisi pengukuran vertikal didapatkan peningkatan nilai amplitudo gelombang yang diterima seiril1g dengan meningkatnya bulk density dan kadar air tanah. Selain itu, pada posisi pengukuran ini diamati pula pengaruh variasi ketebalan tanah terhadap hasil pengukuran. Variasi ketebalan tanah ternyata tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan nilai amplitudo yang diterima, terlebih lagi pada kadar air yang relatif tinggi. Pada POSlSl pengukuran menyudut didapatkan kecenderungan meningkatnya nilai amplituda gelombang yang diterima seiring dengan meningkatnya bulk density dan kadar air tanah. Variasi sudut pengukuran ternyata turut berpengaruh terhadap hasil pengukuran. Sudut 30" memberikan nilai amplituda terbesar dibandingkan dengan sudut lainnya. Hal ini membuka kemungkinan bahwa terdapat sudut-sudut tertentu yang mampu memberikan hasil pengukuran paling baik. Berdasar hasil pengukuran dari setiap perlakuan maka, pada ujicoba penentuan Tanah Lapisan Padat (TLP) digunakan posisi pengukuran menyudut dengan sudut 30·. Hasil yang didapat menunjukkan adanya pengaruh ketebalan Tanah Lapisan Olah (TLO) terhadap nilai amplitudo gelombang yang diterima. Nilai amplitudo gelombang yang diterima cenderung menurun seiring dengan meningkatnya ketebalan TLO.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleUjicoba Penggunaan Gelombang Ultrasonik Frekuensi 50 kHz Untuk Pendugaan Tingkat Kepadatan (Bulk Density) Tanahen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record