Hubungan kapital sosial dengan tingkat partisipasi santri dalam program pertanian pesantren: studi kasus Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor
Abstract
Kapital sosial telah diakui sebagai salah satu aspek penting yang menunjang keberhasilan dan keberlanjutan suatu program pengembangan komuitas. Diantara urgensi tersebut adalah melalui peranan kapital sosial dalam meningkatkan partisipasi komunitas. Di daerah pedesaan, kapital sosial yang terbangun diyakini lebih erat (tinggi) terkait dengan budaya masyarakat pedesaan. Bahkan, kapital sosial ini akan cenderung lebih terlihat ketika di pedesaan tersebut terdapat suatu lembaga masyarakat yang mampu mewadahi ruang gerak mereka bersama atau yang lebih dikenal dengan Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). Salah satu lembaga yang dimaksud adalah pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik santri Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dan hubungannya dengan tingkat partisipasi dalam program pertanian pesantren; mendeskripsikan kapital sosial yang terbangun dalam program pertanian pesantren; menganalisis hubungan antara karakteristik santri dengan kapital sosial yang terbangun dalam program pertanian pesantren; dan menganalisis hubungan antara kapital sosial yang terbentuk dengan tingkat partisipasi santri dalam program pertanian pesantren.