Show simple item record

dc.contributor.advisorTinaprillia, Netti
dc.contributor.authorHasibuan, Rusdani
dc.date.accessioned2011-05-09T02:51:30Z
dc.date.available2011-05-09T02:51:30Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45029
dc.description.abstractBRI Unit Cijeruk sebagai lembaga perantara keuangan pedesaan telah menjalankan fungsinya melalui penyaluran Kupedes pada masyarakat. Pencapaiaan penyaluran kredit BRI Unit Cijeruk cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2000 penyaluran kredit melebihi target anggaran, namun pada tahun-tahun berikutnya BRI Unit Cijeruk tidak mampu mencapai target. Penurunan pencapaian penyaluran kredit tersebut diduga karena ketidaklancaran pengembalian kredit. Pada tahun 2008 jumlah nasabah Yang mengalami penuggakan kredit usaha pedesaan di BRI Unit Cijeruk mengalami peningkatan sebesar 9,7 persen yaitu dari 149 orang menjadi 165 orang. Pada gambar I terlihat perkembangan jumlah penunggak kupedes BRI unit Cijeruk dari tahun 2004 sampai 2008. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi debitur untuk mengembalikan tunggakan Kupedes ( kredit macet ) adalah usia, pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah pembinaan, jarak rumah debitur dengan BRI, pengalaman usaha, jangka waktu pengembalian kredit, beban bunga, dan omset usaha. Variabel respon dalam hal ini terdiri dari dua alternatif pilihan yaitu debitur yang masih dapat mengangsur tunggakan Kupedes (1) dan Debitur yang tidak dapat mengangsur tunggakan (o). Pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0,10), nilai uji G untuk model regresi logistik ini adalah 48,535 dengan nilai P = 0,000. Hal ini berarti tolah H0 atau minimal ada satu nilai βi tidak sama dengan nol. Dapat disimpulkan bahwa minimal satu di antara variabel usia, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah pembinaan, pengalaman usaha, jangka waktu pengembalian kredit, beban bunga, jarak rumah debitur dengan BRI, omset usaha, nilai agunan dan pengalaman kredit berpengaruh nyata terhadap pengembalian tunggakan Kupedes ke BRI Unit Cijeruk. Dari hasil pengolahan dengan menggunakan regresi logistik dapat diketahui variabel-variabel yang berpengaruh nyata (signifikan) dan yang tidak berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap pengembalian tunggakan Kupedes. Identifikasi variabel yang signifikan dapat dilihat dari nilai P dari variabel yang bersangkutan. Jika nilai P suatu variabel lebih kecil dari 10 persen (P < 0,10) maka variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap pengembalian Kupedes. Demikian juga sebaliknya, jika nilai P suatu variabel lebih besar dari 10 persen (P > 0,10) maka variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap pengembalian Kupedes. Variabel-variabel signifikan yang memiliki pengaruh nyata terhadap pengembalian tunggakan Kupedes pada BRI Unit Cijeruk adalah varibel Usia, variabel tingkat pendidikan dan variabel nilai agunan. Hal ini dapat dilihat dari nilai P dari variabel-variabel tersebut yaitu 0,079, 0,081 dan 0,060 dimana nilai masingmasing variabel tersebut lebih kecil dari 10 persen ( P < 0,10 ), Sedangkan variabel independent yang tidak signifikan pengaruhnya dimana nilai P dari masing masing variabel lebih besar dari 10 persen ( P>0,10 ) yaitu jumlah tanggungan keluarga, pembinaan, jarak rumah dengan BRI Unit, pengalaman usaha, jangka waktu pengembalian kredit, beban bunga, omzet usaha dan pengalaman kredit. Koefisien variabel usia dari hasil regresi logistik adalah negatif, artinya bertambahnya usia responden menyebabkan responden semakin tidak lancar dalam pengembalian tunggakan Kupedes. Hal ini mematahkan hipotesis awal yang menyatakan bahwa usia memiliki pengaruh positif terhadap peluang pengembalian kredit. Semakin tua usia responden membuat responden semakin tidak produktif dalam mengembangkan usahanya sehingga pendapatannya tidak mencukupi untuk membayar kewajibannya terhadap pihak BRI Unit Cijeruk. Hubungan variabel usia adalah signifikan karena nilai P variabel usia lebih kecil dari 10 persen ( P < 0,10 ). Nilai P variabel usia tersebut sebesar 0,079 sehingga cukup bukti untuk mengatakan bahwa usia berpengaruh nyata terhadap pengembalian tunggakan Kupedes. Hal ini berarti usia debitur memberikan pengaruh pada pengembalian Kupedes BRI. Nilai odd ratio untuk variabel usia sebesar 0,39 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan untuk peluang pengembalian tunggakan Kupedes bila terdapat perbedaan usia. Variabel tingkat pendidikan dari hasil regresi logistik memiliki nilai koofisien yang negatif, artinya semakin tingginya tingkat pendidikan responden menyebabkan responden semakin tidak lancar dalam pengembalian tunggakan kupedes. Hal ini mematahkan hipotesis awal bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap peluang pengembalian kredit. Semakin tinggi tingkat pendidikan menyebabkan responden semakin mengerti dan memahami tentang sistem perkreditan sehingga responden mencari celah untuk menunggak kewajibannya terhadap pihak BRI Unit Cijeruk. Hubungan variabel tingkat pendidikan signifikan karena nilai P variabel tingkat pendidikan lebih kecil dari 10 persen (P < 0,10). Nilai P variabel tingkat pendidikan tersebut adalah sebesar 0,081 sehingga cukup bukti untuk menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat pengembalian tunggakan kupedes. Walaupun variabel tingkat pendidikan signifikan, tetapi jika dilihat dari nilai odd ratio untuk variabel tersebut yaitu sebesar 0,09 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk peluang pengembalian kredit bila tingkat pendidikan responden berbeda, karena nilai odd ratio jauh dari 1. Hasil analisis regresi logistik untuk variabel nilai agunan memiliki koefisien bernilai positif, artinya semakin besar nilai agunan responden menyebabkan responden semakin lancar dalam pengembalian tunggakan Kupedes. Hal ini sejalan dengan hipotesis awal bahwa nilai agunan berpengaruh positif terhadap pengembalian kredit. Hubungan variabel nilai agunan signifikan karena nilai P variabel nilai agunan kurang dari 10 persen ( P > 0,10 ) yaitu 0,060. Hubungan antara variabel nilai agunan dengan pengembalian tunggakan Kupedes dilihat dari nilai odds ratio untuk nilai agunan adalah 1,00. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk peluang pengembalian tunggakan Kupedes bila omset usaha responden berbeda, karena odd ratio adalah 1.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit macet pada kredit usaha pedesaan (Kupedes) yang terkait sektor agribisnis kasus PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Unit Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record