Show simple item record

dc.contributor.authorFatimah, Siti Ade
dc.date.accessioned2011-05-04T06:46:37Z
dc.date.available2011-05-04T06:46:37Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44828
dc.description.abstractSampah telah menjadi masalah utama di kota-kota besar Indonesia. Pada tahun 2020, volume sampah perkotaan di Indonesia diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Berdasarkan hasil survei rata-rata buangan sampah kota di Indonesia adalah 0,5 per-kapita per-hari. Dengan mengalikan data tersebut dengan jumlah penduduk dibeberapa kota di Indonesia maka dapat diketahui perkiraan potensi sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar 100.000 ton/hari. Saat ini Teknik pengelolaan untuk sampah di kota-kota di Indonesia masih dilakukan secara konvensional, yaitu metode open dumping (tumpukan) dan sanitary landfill (timbunan). Pada prakteknya pengelolaan sampah secara konvensional di TPA menimbulkan beberapa permasalahan. Melihat realita tersebut mendorong para ahli untuk mengupayakan penyelesaian dalam menangani permasalahan sampah perkotaan, salah satunya adalah membuat solusi bahwa sampah bisa jadi sumber energi listrik atau Waste to Energy atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Pengolahan sampah kota menjadi energi listrik sudah lama dilakukan beberapa negara seperti di Republik Rakyat China (RRC) dan Singapura. Berdasarkan perhitungan, dari 190 ton atau 760 m3 sampah kota per-hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 800 kwh. Dari pembakaran itu, selain menghasilkan energi listrik, juga memperkecil volume sampah kiriman sampai 95 persen.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kelayakan usaha pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Kota Bogoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record