Karakteristik Proses Penggorengan Kripik Jamur Champignon (Agaricus bisporus)
Abstract
Jamur champignon (Agariczu bisponrs) mempakan salah satu komoditas pangan yang dikonsumsi sebagai menu sehari-hari di negara rnaju. Jamur champignon dan jamur merang mempakan jamur yang paling luas dipasarkan di seluruh dunia. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, pengolahan jamur champignon telah berkembang menjadi berbagai macam olahan produk seperti jamur champignon kalengan dan kripik jamur champignon. Sentra produksi jamur champignon di Indonesia terdapat di Dataran Ticggi Dieng, Wonosobo, dan di Pengalengan, Bandung, sedangkan pengolahan masing-masing dilakukan oleh PT. Dieng Jaya dan PT. Indo Evergreen. Selarna tahun 1991 - 1995 produksi olahan jamur champignon oleh PT. Dieng Jaya mengalami fluktuasi yaitu 64,7 tonhari tahun 1991, 66,9 ton/hari tahun 1992, 29,6 tonhari tahun 1993, 55,1 tonhari tahun 1994 dan 67,2 ton/hari sampai Mei 1995 (Tjahja, 1995). Listiyowati (1992) meyatakan bahwa volume ekspor jamur Indonesia tahun 1990 sebesar 48.196 kg dalam bentuk segar, beku dan kering sedangkan impor pada tahun 1990 sebesar 87.291 kg.