Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Tresna
dc.date.accessioned2010-08-10T03:21:26Z
dc.date.available2010-08-10T03:21:26Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/36538
dc.description.abstractReproduksi merupakan hal penting dalam kelangsungan mahluk hidup. Kelinci merupakan hewan ternak yang memiliki daya reproduksi yang tinggi dengan jumlah anak perkelahiran 1-14 ekor. Tingginya angka perkelahiran h a s pula didukung dengan faktor ektemal dm internal kelinci. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi reproduksi kelinci adalah pakan. Pakan yang memiliki cukup nutrisi akan membantu dalan mencapai reproduksi dan produksi yang optimal. Kelinci betina yang sedang bunting memerlukan 18% protein, 14% serat kasar, 3% lemak, dan 70 ppm Zn dalam tubuhnya. Kelinci merupakan hewan yang dapat memanfaatkan protein dengan optimal yang tidak dapat dicema langsung oleh tubuhnya dengan cara koprophagy. Di dalam ampas teh terkandung sekitar 27,42% protein. Hanya saja adanya tannin di dalam ampas teh, yang memiliki sifat dapat mengikat senyawa lain dalam suatu bahan temasuk protein dan mineral dapat menghambat penyerapannya. Sehingga dengan adanya sifat coprophagy, yaitu kebiasaan kelinci memakan feses lunak pada pagi hari, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan protein. Akan tetapi kehilangan mineral dalam ha1 ini Seng (Zn) akibat pengikatan oleh tannin belum dapat diketahui. Maka dari itu penambahan Seng (Zn) dalam ransum yang mengandung ampas teh dirasakan perlu agar dapat memenuhi kebutuhan terutama pada saat kelinci reproduksi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemanfaatan Ransum Ampas Teh (Camellia sinensis) yang Ditambahkan Seng (Zn) Level Berbeda terhadap Reproduksi dan Konsumsi Kelinci pada Setiap Status Fisiologiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record