Show simple item record

dc.contributor.authorSetiadi, Rudie
dc.date.accessioned2010-04-06T03:06:08Z
dc.date.available2010-04-06T03:06:08Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/2784
dc.description.abstractPerkembangan pergulaan di Jawa cukup mengejutkan. Selama era normal trend produksi negatif; sebaliknya pada era krisis trend produksi gula positif. Swasembada gula nasional hampir pernah dicapai Indonesia di tahun 1985. Tetapi pasca diterapkannya kebijakan TRI atau yang dilegalkan melalui Inpres No 9 tahun 1975 sektor pergulaan Indonesia yang berbasiskan komoditi tebu justru menunjukkan penurunan. Namun Sejalan dengan perubahan-perubahan kebijakan pemerintah yang terjadi, industri gula seolah-olah menunjukkan eksistensinya. Minat petani menanam tebu mulai naik. Terlihat dari luasan lahan budidaya tebu yang mengalami trend peningkatan positif. Kemudian kondisi tersebut pun dikuatkan oleh pemerintah dengan menggulirkan revitalisasi sektor pertanian, industri gula nasional, atau industri gula berbasis tebu secara umum. Memang jika dilihat dari segi produktivitas belum bertambah signifikan seiring dengan semakin luasnya lahan tebu meningkat. Hal tersebut mengisyaratkan masih adanya peluang memaksimalkan produksi para petani tebu rakyat Indonesia.
dc.publisherIPB
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi petani dalam berusahatani tebu (Studi kasus : Petani Tebu Rakyat Di Desa Tonjong Wilayah Kerja Pabrik Gula Tersana Baru, Kabupaten Cirebon)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record