Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Heny K.S.
dc.contributor.authorSurbakti, Ardian
dc.date.accessioned2010-06-03T02:13:36Z
dc.date.available2010-06-03T02:13:36Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/26778
dc.description.abstractSektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata mampu menggerakkan kegiatan ekonomi, termasuk sektor-sektor lainnya yang terkait (mencakup perhotelan dan penginapan, barang-barang souvenir dan kerajinan lokal, industri makanan, serta transportasi), dengan demikian lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara (penerimaan devisa) dapat meningkat. Sektor pariwisata dapat berfungsi sebagai katalisator pembangunan sekaligus akan mempercepat proses pembangunan itu sendiri, hal ini dimungkinkan karena kepariwisataan sebagai upaya ekonomi, bukan saja padat modal, tetapi juga padat karya sehingga sektor pariwisata mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Berlakunya UU No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah menjadi harapan dan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah Otonom, karena dengan dilaksanakannya otonomi daerah maka pengembangan dan pembangunan obyek wisata adalah merupakan salah satu tugas pemerintah daerah. Setiap daerah otonom harus mampu menggali sumber-sumber keuangan sendiri untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan daerahnya, sehingga banyak daerah otonom di Indonesia yang mulai mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber PAD. Hal ini tentu saja perlu didukung oleh potensi alam dan seni budaya yang dimiliki, seperti halnya daerah tujuan wisata Berastagi yang berada di Kabupaten Karo Sumatera Utara. Berastagi kaya akan keanekaragaman hayati dengan pesona alam yang indah, alami dan menarik. Salah satu obyek wisata yang menarik dan banyak peminatnya adalah pemandian air panas alam, yang berada di lereng Gunung Sibayak. Sumber mata air panas dikelola menjadi suatu obyek wisata yang menawarkan pemandian air panas alam, yaitu dengan membuat kolam-kolam pemandian yang airnya dialirkan dari mata air panas tersebut. Kenikmatan yang disajikan didukung dengan udara dingin dan sejuk serta pemandangan pengunungan yang asri dan indah. Salah satu lokasi wisata yang mengelola pemandian air panas alam adalah CV Alam Sibayak. Adanya persaingan dalam usaha wisata pemandian air panas mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke CV Alam Sibayak. Oleh karena itu, untuk mempertahankan keberadaan CV Alam Sibayak sebagai perusahaan yang menyediakan fasilitas paling lengkap dan menjadi pemimpin pasar dalam bisnis wisata pemandian air panas alam, maka perlu dilakukan analisis agar dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung kembali.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis atribut yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung kembali ke pemandian air panas Cv Alam Sibayak Berastagi Kabupaten Karoid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record